Kementan Apresiasi Peran Paravetindo Dalam Mendukung Keberhasilan Upsus Siwab

Minggu, 01 September 2019 – 21:34 WIB
Dirjen PKH di Denpasar Bali. Foto : Humas Kementan

jpnn.com, DENPASAR - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, Paramedik Veteriner Indonesia (Paravetindo) mempunyai peran yang penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (Siwab).

Apalagi semenjak diterbitkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03 Tahun 2019 tentang Pelayanan Jasa Medik Veteriner sehingga, tenaga inseminator, PKb, dan ATR dimasukkan ke dalam kelompok Paramedik Veteriner.

BACA JUGA: Promosi Dagang Berhasil, Kementan Tingkatkan Ekspor Produk Hortikultura

"Peraturan Menteri Pertanian ini juga mengatur legalitas profesi paramedik dalam bentuk Surat Izin Pelayanan Paramedik (SIPP), serta kepastian hukum bagi para petugas mandiri maupun Aparatur Sipil Negara dalam melakukan praktik profesi kepada masyarakat,” ujar Ketut saat membuka acara Musyawarah Wilayah Paravetindo DPW Bali yang dihadiri oleh Ketua Umum Paravetindo, Ketua DPW Paravetindo Bali, dan pengurus Paravetindo di Denpasar, Jumat (30/8).

BACA JUGA : Polri Sedang Gencar Cari Pihak Asing yang Memprovokasi Warga Papua

BACA JUGA: Kementan Dorong Ekspor Beras ke Arab Saudi

Ketut menambahkan, jumlah paramedik veteriner yang ada saat ini cukup banyak. Adapun rinciannya 6.583 orang adalah paramedik kesehatan hewan, 9.277 orang Inseminator, 4.298 orang PKb, dan 153 orang ATR.

Dengan jumlah itu, sangat jelas sekali bahwa paramedik merupakan pendukung utama keberhasilan Upsus Siwab.

BACA JUGA: Mangga Jawa Timur Makin Laris di Pasar Singapura

Saat ini, capaian prohram Upsus Siwab menunjukan hasil yang menggembirakan, secara nasional sejak 2017 hingga bulan Juni 2019, capaian Program Upsus Siwab yakni Inseminasi Buatan (IB) menunjukan realisasi 10,6 juta ekor akseptor atau 105 persen dari target 10 juta ekor akseptor.

Kebuntingan 5 juta ekor atau 69,19 persen dari target 7,2 juta kebuntingan, dan kelahiran sebanyak 3,7 juta ekor atau 64,18 persen dari target 5,7 juta ekor.

Menurut Ketut, data capaian kinerja Upsus Siwab tahun 2019, per tanggal 22 Agustus 2019 adalah akseptor yang di IB sebanyak 2,9 juta ekor atau 79,8 persen dari target tahunan 3 juta ekor, bunting 1,4 juta ekor atau 68,1 persen dari target tahunan 2,1 juta ekor, dan lahir 1,3 juta ekor atau 76,3 persen dari target tahunan 1,6 juta ekor.

BACA JUGA : Sepatu Raja Menyala, Princess Syahrini Diusir dari Teater di Singapura

Untuk mencapai angka capaian IB tersebut, salah satu kegiatan dikontribusikan dari penanggulangan gangrep dengan target nasional sebanyak 67,8 ribu ekor tertangani dan target kesembuhan 47,4 ribu ekor atau 70 persen dari yang ditangani.

Sementara itu, menurut Ketut, capaian Upsus Siwab Provinsi Bali bulan Januari sampai dengan 22 Agustus 2019 untuk realisasi IB sebanyak 52 ribu ekor akseptor atau 67,5 persen dari target 70 ribu ekor, realisasi kebuntingan sebanyak 30,7 ribu ekor atau 62,6 persen dari target 49 ribu ekor, dan realisasi kelahiran sebanyak 22.800 ekor.

Mengamini pernyataan Ketut tentang peran penting paramedik veteriner dalam Upsus Siwab, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Wayan Mardiana menyambut baik terbentuknya perhimpunan paramedik veteriner yang meliputi inseminator, pemeriksaan kebuntingan (Pkb), dan asisten teknik reproduksi (ATR) yang dianggapnya mempunyai fungsi strategis dalam memberikan pelayanan medik veteriner dan medik reproduksi kepada masyarakat. Wayan juga berharap ke depan, peran strategis dalam Upsus Siwab yang sudah baik ini dapat dipertahan dan ditingkatkan. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti ini Mimpi Besar Mentan Sambut Ibu kota Baru


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler