jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengadakan pertemuan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bertempat di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (25/4).
Pada pertemuan tersebut, Mentan menyampaikan capaian pembangunan pertanian yang terkait dengan pembangunan nasional selama empat tahun masa pemerintahan Jokowi-JK.
BACA JUGA: Sukses Besar, Kartu Tani di Ciamis Jadi Percontohan
BACA JUGA: Kejar Target Swasembada, Kementan Genjot Produksi Bawang Putih di Sukabumi
“Hari ini (kemarin, red) saya sampaikan capaian pembangunan pertanian yang telah dicapai selama 4 tahun. Capaian ini sudah berdasarkan validasi BPS dan BKPM” ujar Amran saat membuka pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut
Ia menyampaikan bahwa selama masa pemerintahannya selama 4 tahun ini, sudah banyak dilakukan perubahan kebijakan, terobosan, serta inovasi untuk kemajuan pembangunan pertanian.
Hal yang paling signifikan adalah capaian kinerja makro sektor pertanian. Berdasarkan data BPS, inflasi bahan makanan turun dari 10,57% di tahun 2014 menjadi 1,26% di tahun 2018. “Ini pertama kali dalam sejarah, inflasi kita bisa ditekan menjadi 1,26%” ujar Amran.
BACA JUGA: Pemuda Nahdliyin Dukung Pemerintah dalam Program Pertanian
Amran juga menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan pedesaan pun menurun menjadi 13,20% di tahun 2018.NTP dan NTUP naik menjadi 0,42% dan 5,45% di tahun 2018. “NTP dan NTUP meningkat merupakan bukti meningkatnya kesejahteraan petani” ujar Amran.
Terkait ekspor, Amran menyampaikan bahwa volume ekspor kita naik menjadi 42,5 juta ton atau naik sekitar 26,9%. Di tahun 2018, PDB pertanian pun naik menjadi Rp. 1.417,1 triliun yang artinya naik 42,5%. “Nilai investasi pertanian kita juga naik di tahun 2018 menjadi Rp. 61,1 triliun, naik hingga 110%” ungkap Amran.
Menurut Amran, kenaikan nilai investasi dan meningkatnya nilai ekspor ini sejalan dengan diterapkannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu / Online Single Submission yang diterapkan oleh Kementerian Pertanian yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden No.91 Tahun 2017 tentang Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
“Pelaku usaha diberikan berbagai kemudahan dan kecepatan dalam proses perizinan. Dengan hanya melakukan satu kali aplikasi, pelaku usaha bisa melakukan beragam proses yang melibatkan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah” ujar Amran.
Pada kesempatan tersebut Amran juga menyampaikan inovasi-inovasi dalam bidang pertanian diantaranya program Bekerja, Serasi, Siwab, Rain Harvesting System, Belgian Blue, Integrasi Jagung Sawit, Integrasi Sapi Sawit, serta penggunaan Biodiesel B100 yang berbahan dasar sawit.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasi
terhadap capaian yang telah dilakukan Menteri Amran selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
“Ternyata sudah banyak sekali capaian sektor pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Kementan selama 4 tahun terakhir” ujar Bambang.
“Saya harap, ada upaya berkelanjutan kedepannya agar program-program yang telah sukses ini dapat terus berjalan” lanjut Bambang.
“Pencetakan lahan baru, penambahan lahan pertanian produktif, produksi produk pertanian, mekanisasi pertanian, semua harus terus dijalankan” ujar Bambang.
“Kedepan kita akan terus berkooperasi dan bersinergi dengan Kementan” ungkap Bambang.
“Kami Bappenas sepakat untuk bersinergi tingkatkan produksi pertanian” lanjut Bambang.
Bambang juga menyampaikan agar nantinya ekspor pertanian bukan hanya dalam bentuk bahan mentah tapi sudah dalam bentuk olahan agar mendapatkan nilai tambah. “Target ekspor kita tinggi di tahun 2020 nanti. Diharapkan kita juga bisa melakukan diversifikasi produk ekspor untuk kedepannya” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi terkait pertanian juga harus tetap dijaga. “Tahun depan minimal harus sama dengan tahun ini angka pertumbuhannya 9 sampai dengan 10%, kalau perlu lebih tinggi” tutup Bambang.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target Swasembada, Kementan Genjot Produksi Bawang Putih di Sukabumi
Redaktur : Tim Redaksi