Kementan: Di Tengah Wabah Covid-19, Panen Tetap Berlimpah di Bandung Barat

Senin, 06 April 2020 – 23:35 WIB
Panen Raya Padi. Foto Ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, BANDUNG BARAT - Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor nonmigas yang paling bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di beberapa kesempatan bahwa saat ini sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

BACA JUGA: Sukabumi Panen Raya Padi dan Jagung, Produksi Beras Surplus 124.077 Ton

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar SYL dalam keterangan persnya, Senin (6/4).

Di tengah pandemic covid-19 ini ternyata tidak menghalangi semangat petani untuk tetap melakukan panen demi menjaga ketersediaan pangan.

BACA JUGA: Kementan: Dengan Alsintan, Proses Panen Raya Lebih Efektif

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi memastikan bahwa Petani dan Penyuluh terus bekerja untuk mengamankan pangan agar Indonesia bisa melewati tantangan penyebaran Covid-19 tentunya dengan mengikuti protokol WHO dengan selalu mencuci tangan dan menjaga jarak.

Hal senada diungkapkan oleh Tatang Sumantri selaku kepala kepala BPP Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat bahwa Krisis isu virus corona, tidak menjadi hambatan bagi petani untuk tetap beraktivitas.

BACA JUGA: HKTI Bersama MAC Bagikan Makanan Bergizi untuk Tenaga Medis Hadapi COVID-19

Sejumlah petani didampingi para penyuluh lapangan di beberapa poktan dan desa di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung  Barat tidak kehilangan semangat dan kegembiraan dalam melaksanakan panen.

Panen telah dilaksanakan dengan varietas Lokal Toronol di desa Buninagara Tipar Jaya  (31/3) seluas 25 ha produktivitas 6,5 ton/ha dan poktan Sugih Mukti (28 /3) dengan luas panen 39 ha Produkvitas 6,6 ton/ha. Selain itu panen dengan varietas lokal masreum oleh kelompok tani Talaga Hurip desa Wangunsari (27/3) dengan luas panen 25 ha provitas 6,7 ton/ha.

“Panen raya varietas padi jarwo juga telah dilaksanakan poktan Cicangkang desa cicangkanggirang dengan luas panen 15 ha. Ini bukti nyata bahwa pertanian tidak berhenti”, ungkap Tatang.

Lebih lanjut, Tatang menegaskan semangat ini lahir karena tidak ingin rakyat Indonesia sampai kekurangan stok pangan sedangkan penyuluh dan petani bersungguh-sungguh untuk meningkatkan produksi dan produkstivitas meskipun ditengah wabah cobid-19.

“Kami selalu bekerja mendorong dan dampingi petani untuk ngejar hasil agar memenuhi stok pangan, kalau tidak stok pangan kita akan anjlok, jika pangan anjlok akan terjadi gejolak sosial. Saya selalu sampaikan bahwa petani adalah pahlawan, pejuang yang memberi makan kami semua, yang tentunya selalu kami himbau juga untuk tetap melakukan pecegahan covid 19 saat di lapangan,” tegas Tatang memberikan apresiasinya pada perjuang petani.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler