Kementan Dorong Bantuan Ayam Bekerja Pada Rakyat Miskin di Nganjuk

Kamis, 12 September 2019 – 19:35 WIB
Ilustrasi peternakan ayam. Foto: Kementan

jpnn.com, NGANJUK - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan mulai mendistribusikan bantuan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) kepada 569 Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP) di Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan distribusi perdana di Ngajuk ini dilakukan oleh Ketua Nasional Program Bekerja 2019 Dirjen PKH yang diwakili oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono.

BACA JUGA: Peran Kementerian Pertanian Dalam Penanganan Stunting

Sugiono mengatakan, program bantuan ini memiliki nilai mulia dan bertujuan untuk membantu para RTMP agar memiliki hidup yang lebih layak. Setiap rumah tangga miskin terverifikasi mendapatkan bantuan 50 ekor ayam, 150 kilogram pakan, dan obat-obatan serta kandangnya.

“Ini modal 50 ekor ayam yang bisa berkembang jadi 500, 1.000 dan seterusnya bila dirawat dengan baik,” kata Sugiono, Kamis(12/9).

BACA JUGA: Perempuan Penjual Ayam Potong Kehilangan Uang Rp 500 Juta

Setiap bantuan yang diterima oleh RTMP, harus tepat sarasan, tepat jumlah dan mampu meningkatkan kehidupan yang lebih layak, setidaknya mampu memenuhi kebutuhan protein bagi warga miskin.

Dalam program bekerja ini, tidak hanya diberikan peralatan, bahan pakan, dan ternak, tetapi juga dibekali dengan pengetahuan tentang cara beternak ayam dalam bentuk bimbingan teknis (Bimtek).

BACA JUGA: Kementerian Pertanian Bangun Kawasan Mandiri Pangan

“Target hari ini selesai satu desa harus tercapai yaitu 569 RTMP, dengan total jumlah ayam 28.450 ekor, 85.350 kilogram pakan, dan 569 buah kandang,” jelas Sugiono.

Sugiono juga menyakinkan kepada penerima bantuan dan seluruh yang hadir bahwa ayam yang dibagikan ini adalah ayam sehat.

“Semua sudah divaksin dari resiko penyakit yang berbahaya, tinggal rajin-rajin saja bersihkan kandangnya,” ungkapnya.

Lanjut Sugiono menjelaskan, program nasional ini juga telah di kawal dengan TP4P dan TP4D wilayah setempat serta tim pakar agar program bekerja ini berjalan sesuai peraturan yang berlaku.

“Mari kita menjadi pengawas untuk mengawasi setiap gerak program bantuan ini, dan jangan ada yang coba-coba untuk mengambil hak yang sudah menjadi hak para RTMP,” ujar Sugiono.

Hal senada juga disampaikan oleh Bibit Samad Riyanto mantan petinggi KPK yang menjadi salah satu tim Pakar Program Bantuan Bekerja.

"Kuncinya kita bekerja sesuai aturan yang telah ditetapkan dan tidak pernah menerima apapun yang bukan haknya, pasti aman,” ujar Bibit.

Sementara itu, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan, program bantuan Bekerja ini mampu membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia khususnya di Kabupaten Nganjuk.

“Bantuan ini hasil kerja sama pemerintah daerah dengan pusat, tidak semua daerah mendapatkan bantuan, tolong jangan disalahgunakan,” ucap Novi. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler