jpnn.com, JAKARTA - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menggenjot ekspor sarang burung walet.
Menurut Kepala Barantan Kementan Ali Jamil, sesuai IQFAST Karantina Pertanian Mataram kuartal pertama 2019 nilai ekspor komoditas pertanian di Lombok mencapai Rp 318,6 juta. Dari angka tersebut, sarang burung walet menjadi kontributor terbesar.
BACA JUGA: Indonesia Akan Jadi Salah Satu Negara Perekonomian Terbesar lewat Pertanian
Selain itu, sarang burung walet dan buah manggis dari Lombok dikirim ke Bali dan Surabaya. Ada indikasi bahwa manggis Lombok diekspor ke Vietnam melalui Bali. Karena Bali sudah mempunyai packing house (rumah kemas) teregistrasi, merupakan salah satu persyaratan manggis bisa diterima dipasar Tiongkok.
BACA JUGA: Operasi Pasar Bawang Putih di Jakarta, Kementan Sasar Pedagang Eceran
BACA JUGA: Genjot Ekspor, Bea Cukai Mataram Rangkul Pengusaha UMKM Lombok
"Untuk itu kami mengajak Pemerintah NTB untuk mendorong adanya investor yang mau membangun rumah produksi walet di Lombok sebagai syarat memenuhi protokol karantina pasar Tiongkok,” sebut Ali dalam keterangannya, Jumat (10/5).
Ali menambahkan, NTB terdiri dari dua pulau yang memiliki potensi ekspor komoditas pertanian yang besar, yaitu Lombok dan Sumbawa Besar.
BACA JUGA: Operasi Pasar Bawang Putih di Jakarta, Kementan Sasar Pedagang Eceran
Nilai total ekspor komoditas pertanian Lombok pafs 2018 mencapai Rp 4,7 miliar, dengan komoditas yang didominasi adalah ekspor manggis ke Vietnam senilai Rp 3,6 miliar.
"Walau Karantina Pertanian Mataram dapat membantu memberikan bimbingan teknis rumah produksi walet dan rumah kemas manggis, namun hal ini tidak dapat kami lakukan jika tidak ada kerja sama dari pihak NTB,” tandas Ali.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen PSP Kementan Dorong Daerah Ajukan Pembangunan Embung dan Irigasi Tersier
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan