Kementan Fokus Kembangkan Kawasan Mandiri Benih Jagung

Jumat, 02 Agustus 2019 – 19:13 WIB
Mentan Amran di ladang jagung. foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah fokus untuk mengembangkan kawasan perbenihan jagung berbasis korporasi petani di tahun 2019 ini.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Takdir Mulyadi mengatakan, hal ini dilakukan untuk mewujudkan arahan Presiden Jokowi membangun korporasi petani.

BACA JUGA: Kementan Ekspor Bawang Merah 250 Ton ke Singapura dan Thailand

Menurut Takdir, penguatan kelembagaan kawasan korporasi tersebut dilakukan melalui pengawalan, pembinaan, dan pendampingan dalam teknik produksi benih jagung.

“Kemudian dengan memberikan bantuan sarana produksi, alsintan, infrastruktur, dan akses pasar. Adapun bentuk dukungan bantuan yang diberikan ke petani berupa sarana produksi benih sumber, pestisida, dan pupuk,” ujar Takdir sebagaimana dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (2/8).

BACA JUGA: Indonesia Terus Genjot Ekspor Bawang Merah Ke Berbagai Negara

BACA JUGA: Kementan Ekspor Bawang Merah 250 Ton ke Singapura dan Thailand

Takdir menambahkan, dalam rangka penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), petani akan dibekali kemampuan teknis penangkaran benih jagung hibrida. “Salah satu contohnya kelompok tani di Kecamatan Jatirogo, Tuban. Saat ini sedang dilaksanakan percepatan tanam penangkaran benih jagung hibrida varietas Nasa 29 secara bertahap seluas 89,6 hektare dari target Provinsi Jatim seluas 675 hektar,” beber Takdir.

BACA JUGA: Kebijakan Tepat, Produktivitas Meningkat, Ekspor Pertanian Melesat

Dengan dilaksanakan percepatan gerakan tanam perbenihan jagung hibrida berbasis korporasi, maka Provinsi Jawa Timur nantinya dapat memenuhi kebutuhan benih jagung hibrida untuk wilayahnya dan bisa memangkas biaya produksi serta meningkatnya pendapatan para petani.

"Harapan ke depan, Kabupaten Tuban, Jatim dapat memenuhi ketersediaan benih jagung hibrida di wilayah Jawa dan sekitarnya secara mandiri dan berkesinambungan mulai dari hulu sampai hilir yang dikelola dalam bentuk kelembagaan koperasi petani," ungkap Takdir.

Takdir juga mengatakan, kegiatan korporasi perbenihan akan dilaksanakan tiga tahap selama lima tahun. Pada tahun pertama dan kedua di fokuskan pada penguatan kelembagaan petani.

"Tahun ketiga dan keempat pada pengembangan kelembagaan ekonomi petani dan tahun kelima pada pemantapan korporasi petani,” tandas Takdir. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemajuan Ekspor Produk Pertanian Jadi Arah Kemandirian Pangan Nasional


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler