jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) bekerja sama dengan enam perguruan tinggi Indonesia dalam rangka pengembangan diversifikasi pangan lokal dan pendampingan kegiatan pekarangan pangan lestari.
Enam perguruan itu adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lampung (UNILA), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) serta Sekolah Vokasi IPB.
BACA JUGA: Bocah Perempuan yang Tewas Terbakar Itu Ternyata Korban Pembunuhan Sadis, Begini Kronologinya
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kerja sama ini merupakan lanjutan yang memiliki tujuan untuk memperkuat diversifikasi pangan lokal lebih khusus untuk pekarangan pangan lestari. Perguruan tinggi memiliki teknologi dan inovasi yang harus diterapkan di masyarakat, agar meningkatkan penyediaan pangan.
“Kerja sama ini insyaallah dapat menjadi percontohan dalam membangun mindset tentang pekarangan pangan lestari serta diversifikasi pangan,” kata Mentan Syahrul di Kantor Kementan, Selasa (4/8).
BACA JUGA: Benda Angkasa yang Jatuh Menghantam Rumah Warga Ditawar Rp200 Juta
Menurut Syahrul, di tengah pandemi COVID-19 yang masih mewabah seluruh dunia, masyarakat diharapkan tetap memiliki semangat dalam menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah.
"Sebenarnya lahan di sekitar kita sangat potensial untuk menanam buah-buahan, sayur-sayuran bahkan peternakan. Ini semua sangat dibutuhkan untuk keperluan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Universitas Brawijaya dan Lampung Dukung Kementan Kembangkan Diversifikasi Pangan Lestari
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengatakan, diversifikasi pangan dan pekarangan pangan lestari merupakan upaya Kementan dalam menyediakan akses pangan bagi rumah tangga. Selain itu, upaya tersebut juga untuk menggerakan ekonomi masyarakat serta menyediakan kebutuhan pangan yang aman.
BACA JUGA: Anak Umur 13 Tahun Dicabuli, Hamil dan Melahirkan, Tetangga Gak Ada yang Tahu, Pelakunya Ternyata
"Kami mencoba melakukan pendampingan dengan bekerjasama dari dari beberapa universitas. Karena kami menyadari, kontrol ini tidak mudah karena tersebar di seluruh Indonesia,” kata dia. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan