jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berharap PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) menambah bantuan mobil pengering jagung.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, harusnya ada sepuluh mobil pengering untuk memudahkan petani dalam mengelola jagung pascapanen.
BACA JUGA: 2018, Kementan Tingkatkan Volume Ekspor Tanaman Hias
"Sekarang yang diberikan ada tiga. Kami maunya ditambah tujuh agar total sepuluh unit," kata Ketut dalam acara penerimaan tiga unit mobil pengering jagung dari PT CPIN di Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).
Untuk tiga mobil yang diserahkan hari ini, Ketut mengaku akan dikerahkan ke Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo. Tiga lokasi itu, menurut Ketut, sangat membutuhkan bantuan mesin pengering.
BACA JUGA: Indonesia Kembali Ekspor 5.600 Ton Bawang Merah ke Thailand
"Permasalahan pascapanen ini harus dikelola sebaik-baiknya supaya petani tidak rugi. Karena yang jadi masalah bagi petani adalah pengelolaan pascapanen, apalagi masuk musim penghujan," kata Ketut.
Sementara Presiden Komisaris PT CPIN T Hadi Gunawan mengatakan, bantuan ini diberikan guna mempercepat realisasi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam swasembada jagung.
BACA JUGA: Produksi Jagung Melebihi Kebutuhan Nasional
"Besar harapan kami dapat mengatasi masalah pascapanen," kata dia.
Persoalan utama petani jagung, kata Hadi, berada pada mesin pengering. Sejauh ini, infrastruktur prapanen sudah mumpuni, tetapi untuk pascapanen masih minim.
"Karena itu, kami menjemput bola. Mendekatkan fasilitas ke sentra produksi jagung terutama yang jauh dari fasilitas. Mempermudah petani, mengurangi biaya transportasi dan pascapanen," pungkas Hadi. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memanfaatkan Jagung Sebagai Tanaman Refugia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga