jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Makassar melepas lima komoditas pertanian asal Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk diekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Kelima komoditas yang dieskpor itu adalah kacang mete, kelapa, porang, lada, dan cengkeh yang memiliki tonase sebesar 182,3 ton. Apabila ditotal, kelima komoditas otu bernilai ekonomi sebesar Rp 8,1 miliar.
BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor Produk Pertanian ke 43 Negara
Kepala Karantina Pertanian Makassar Andi Yusmanto mengatakan, eskpor ini bisa terwujud karena produksi yang ada di wilayahnya begitu melimpah dan pasar global sedang terbuka lebar.
Sehingga, Karantina Pertanian Makassar bisa berpartisipasi dalam kegiatan ekspor serentak di sembilan pintu utama yang dilepas langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara daring pada Kamis (30/4) kemarin.
BACA JUGA: Bongkar Rongsokan di Gudang, Pengepul Ini Menemukan Barang Mengejutkan
"Kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan teknis negara mitra dagang," kata Andi dalam keterangannya, Jumat (1/5).
Pasalnya, sebelum eskpor dilakukan, pihaknya sudah melakukan proses karantina terhadap komoditas tersebut. Sehingga, dipastikan semuanya memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari negara tujuan.
BACA JUGA: 3 Pasangan Bukan Muhrim Tertangkap Basah Melakukan Perbuatan Terlarang di Hotel Mewah
Andi pun memerinci, produk pertanian unggulan yang diekspor adalah kacang mete seberat 16,8 ton dengan tujuan Amerika Serikat. Kemudian, 54 ton kelapa, 27,5 ton porang, 28 ton lada, dan 56 ton cengkeh dengan tujuan Tiongkok. “Semuanya sudah disertifikasi,” tambah Andi.
Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil mengatakan, eskpor serentak ini dilakukan di Tanjung Priok, Soekarno Hatta, Makassar, Belawan, Medan, Denpasar, Lampung, dan Semarang. Total ada 166 jenis hasil pertanian dengan berat 28 ribu dikirim ke 43 negara tujuan. Semuanya bernilai Rp 753,6 miliar.
Menurut Ali, ekspor komoditas pertanian Indonesia tetap tinggi meski sedang ada pandemi corona.
BACA JUGA: Tiba-tiba Ada yang Teriak Minta Tolong Lewat Pengeras Suara Masjid, Oh Ternyata
“Dari Januari hingga April ini, kami sudah sertifikasi hasil pertanian seberat 94,7 ribu ton dengan nilai Rp 1,1 triliun,” tandas Ali.(cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan