jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menerima penghargaan Bhumandala Ariti atas pencapaian dalam mengembangkan simpul jaringan dan meningkatkan pemanfaatan informasi geospasial yang inspiratif untuk mendukung pelaksanaan kebijakan satu peta dan pembangunan yang berkelanjutan.
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Ketut Kariyasa yang mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak.
BACA JUGA: Kontribusi Ekspor Perkebunan Tahun 2018 Capai 432 Triliun
"Kami juga terus meningkatkan pemanfaatan informasi geospasial dalam mendukung kebijakan satu peta ke depan," kata Ketut di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (11/12).
Bhumandala adalah penghargaan bergengsi yang memiliki komponen lima pilar jaringan informasi geospasial nasional (JIGN).
BACA JUGA: Kementan Salurkan 1.430 Ekor Sapi Indukan ke Daerah Sumatera
Lima pilar itu adalah kebijakan, kelembagaan, sumberdaya manusia, standar dan teknologi.
Penghargaan ini dinilai berdasarkan metode monitoring dan evaluasi sesuai amanat Perpres Nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP) serta komitmen penyelenggaraan informasi geospasial yang mengacu pada satu standar, satu referensi, satu database spasial, dan satu geoportal.
BACA JUGA: Kementan Raih 3 Penghargaan WBK dan 1 WBBM
Tahun ini, ajang Bhumandala telah memasuki tahun ketiga sejak pertama kali diselenggarakan pada 2014 lalu.
Setiap tahun, rangkaian acara selalu disinergikan dengan Perpres 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional.
"Wujud dari penghargaan ini kami telah pengembangan sistem aplikasi pertanian berbasis informasi geospasial seperti pengembangan sistem informasi monitoring pertanaman padi (SIMOTANDI) dan pemetaan lahan pertanaman bawang merah berbasis Android," kata Kariyasa.
Kariyasa mengatakan, baru-baru ini pihaknya juga telah mengembangkan dan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Sektor Pertanian (Si PERDITAN).
"Aplikasi ini mampu memberikan data dan informasi real time untuk antisipasi dini mengurangi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian serta dirancang untuk pembangunan pertanian sesuai dengan tugas yang diemban OLEH Simpul Jaringan Pertanian terkait dengan KSP yaitu tersedianya informasi Geospasial atau peta tanah semidetail dan gambut pada skala 50 ribu," kata Kariyasa.
Pada aspek teknologi, simpul Jaringan Pertanian Kementaan saat ini juga sedang memperkuat kapasitas data center yang direncanakan sampai pada level tier 3.
Tahap selanjutnya, melakukan pemrogramkan sertifikasi ISO 9001 dan 27001 atau data center sebagai bukti bahwa pengelolaan Data Center Kementerian Pertanian telah dilakukan secara profesional. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Turun Rp 12 T, Produksi dan Ekspor Pertanian Naik
Redaktur : Tim Redaksi