Kementan Minta Pengusaha Sarang Burung Walet Terus Tingkatkan Kualitas

Kamis, 22 Agustus 2019 – 21:55 WIB
Kementan dan Gubernur Jawa Tengah melepas ekspor sarang burung walet. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SEMARANG - Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil meminta kepada seluruh pelaku usaha sarang burung walet di Jawa Tengah untuk terus meningkatkan kualitas. Hal ini dilakukan agar pasar ekspor semakin berminat dengan komoditas tersebut.

“Potensi sarang burung walet sangat luar biasa. Apalagi negara kita merupakan habitat utama yang paling cocok dengan perkembangbiakan walet," ujar Ali Jamil saat melepas ekspor sarang burung walet asal Jawa Tengah sebanyak 181 kg tujuan Tiongkok di Kantor Karantina Pertanian Semarang, Rabu (21/8).

BACA JUGA: Strategi Kementan untuk Mempercepat Pelayanan Ekspor

BACA JUGA: Ngaku Uang Perusahaan Dijambret, Ternyata Dihabiskan untuk Berbuat Hal Terlarang

Jamil mengatakan, Indonesia adalah pemasok terbesar pasar global, bahkan hingga 78 persen. Untuk ekspor sarang burung walet Indonesia 2018 diperkirakan mencapai Rp 40 triliun.

BACA JUGA: Kementan Percepat Ekspor dengan Digitalisasi Layanan

"Ini potensi besar dan telah terbukti menghasilkan devisa. Dan tata niaganya akan terus dikawal agar dapat terus bertumbuh dan memenuhi peluang pasar ekspor yang ada.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi Kementan yang sudah memberikan layanan khusus pada komoditas pertanian asal wilayah kerjanya untuk dapat diekspor..

BACA JUGA: Indonesia Negara Utama Produsen dan Eksportir Gambir Dunia

Ganjar juga mengapresiasi para eksportir yang sudah melakukan upaya agar komoditas pertanian Jawa Tengah bisa tembus pasar Internasional.

BACA JUGA: Cara Edy Rahmayadi Memotivasi Para Pemain PSMS Medan

Selain melepas ekspor sarang burung walet, Kepala Barantan dan Gubernur Jateng juga melepas perdana ekspor produk samping tepung gandum berupa biskuit sebanyak 300 ton ke Bangladesh. Negara tujuan ekspor ini mempersyaratkan adanya jaminan kesehatan dan keamanan dari otoritas Karantina pertanian Indonesia.

Sementara, produk pertanian lain yang juga diekspor pada saat yang sama adalah daun cincau kering sebanyak 28 ton tujuan Malaysia, gula merah 35 ton tujuan Srilangka, ijuk sebanyak 18 ton tujuan Tiongkok, margarine sebanyak 23 kilogram tujuan Banglades. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Lonjakan Ekspor Pertanian Kado HUT ke-74 RI


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler