Kementan Perkuat SDM Pertanian & Sarana Prasarana Menghadapi Masa Tanam

Selasa, 16 Januari 2024 – 20:44 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: dokkementan

jpnn.com - JENEPONTO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggiatkan percepatan tanam.

Menteri berusia 55 tahun itu mengatakan pemerintah siap memenuhi berbagai kebutuhan masa tanam, dari mulai pupuk, benih, hingga solar selain memperkuat sumber daya manusia (SDM) pertanian.

BACA JUGA: Kementan Ajak Insan Pertanian jadi Petarung Demi Wujudkan Swasembada Pangan

"Dari beberapa kunjungan kami ke daerah salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah pupuk. Untuk itu Kementan mengambil langkah strategis dengan menggunakan KTP sebagai metode pembelian pupuk bersubsidi di samping kartu tani," ujar Mentan dalam Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Kabupaten Gowa, atakalar, Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Jeneponto.

Itu merupakan salah satu langkah cepat dalam mengatasi permasalahan para petani mengakses pupuk bersubsidi sebagai bentuk kehadiran negara kepada petani.

Kementan juga telah mengusulkan tambahan anggaran pupuk bersubsidi.

“Saya sampaikan kepada Bapak Presiden dan alhamdulillah beliau mendengar masukan dari petani dan telah menyetujui penambahan anggaran Rp 14 triliun,” kata Amran.

Presiden Jokowi juga menyampaikan kepada Amran untuk memastikan pupuk sampai kepada petani.

“Dalam waktu satu minggu, surat mengenai alokasi pupuk bersubsidi terbaru akan sampai ke tingkat pemerintah daerah dan akan diturunkan kepada penyuluh dan petani. Ada stok pupuk 1,7 juta ton di pengecer Indonesia. Jadi, tidak perlu ragu soal ketersediaan pupuk untuk masa tanam ini,” tutur Amran.

Menurut Amran, pemerintahan Presiden Jokowi berkomitmen memperkuat kemampuan produksi petani, apalagi saat ini tengah terjadi krisis pangan di banyak negara dunia.

"Saya meminta semua bekerja sama untuk bisa meningkatkan produksi, meningkatkan kemandirian kita,” kata Amran.

Mentan Amran menargetkan peningkatan produksi padi dan jagung yang signifikan untuk Sulawesi Selatan, salah satu provinsi sentra produksi nasional dengan padi gabah kering giling (GKG) pada 2023 sebanyak 4.943.096 ton dengan luas baku sawah 654.818 hektare. Sementara itu, untuk jagung, produksi untuk tahun 2023 mencapai 1.004.275 ton.

Khusus untuk Jeneponto, Amran menargetkan peningkatan hingga 30 persen. Hingga saat ini, Kabupaten Bone masih menjadi kabupten teratas untuk penghasil beras di Sulawesi Selatan dengan produksi 2023 sebesar 861.230 ton.

Hadir bersama Mentan pada acara tadi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Dedi mengatakan pembangunan pertanian tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan daya saing produk pertanian.

“Tidak mungkin hasil pertanian berdaya saing jika penyuluhnya biasa saja. Itu mimpi," kata Dedi.

Pembangunan pertanian harus wajib diawali dari penyuluhnya yang berdaya saing.

Program pendidikan Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah salah satu cara untuk menggenjot kemampuan para penyuluh agar dapat menjadi penyuluh yang profesional dan menguasai substansi dari permasalahan di lapangan. Penyuluh yang dapat memberi solusi kepada petani dalan segala hal dan kondisi.

Dedi mengimbau kepada para penyuluh untuk mengawal petani supaya bijak dalam penggunakan pupuk berimbang, menggunakan bibit dan benih yang berkualitas, serta memperhatikan nutrisi tanaman/ pakan ternak untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Dedi juga menekankan pentingnya menggenjot daya saing produk pertanian.

"Caranya? Tingkatkan produktivitasnya, perbaiki kualitasnya, tekan ongkos produksinya dengan mengimplementasikan teknologi IoT,” ujar Dedi. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler