jpnn.com, JAKARTA - Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan penandatangan perbaharuan protokol kerja sama untuk ekspor berbagai komoditas pertanian ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rabu (27/11) di Kementan, Jakarta.
Kepala Barantan Ali Jamil mengatakan, dari data pada sistem automasi perkarantinan, IQFAST secara nasional di 2019 tercatat peningkatan tren ekspor berbagai komoditas seperti salak sebesar 57,4 persen yakni di tahun 2019 hingga bulan November sebanyak 1.385 ton lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang hanya 880 ton.
BACA JUGA: Kementan Dorong Kawasan Perbatasan Jadi Lumbung Beras dan Ekspor
“Saat ini, salak menjadi salah satu buah-buahan yang popular di pasar ekspor, dan Tiongkok merupakan pasar terbesar setelah Kamboja,” ujar Ali Jamil di Kementan, Rabu (27/11).
Ali menambahkan, protokol buah salak yang telah ditandatangani pada 2013 dan akan berakhir di tahun 2019, untuk itu penandatangan kerjas sama guna memfasilitasi ekspor salak ke Tiongkok menjadi sangat strategis. Tren ekspornya juga meningkat, dari 69,7 ton pada tahun 2018 menjadi 77,6 ton hingga November tahun 2019.
BACA JUGA: Lagi, Kementan Ekspor Manggis ke Tiongkok
Sama dengan protokol ekspor sebelumnya, salak yang akan diekspor ke pasar Tiongkok harus berasal dari kebun yang sudah teregistrasi dan dikemas pada packing house yang juga teregistrasi.
Dengan penandatangan perbaharuan masa protokol ekspor untuk buah salak Indonesia ke Tiongkok maka dipastikan untuk masa lima tahun ke depan, buah salak yang telah memenuhi persyaratan dapat terus melapak di pasar Tiongkok.
Selain Salak, protokol ekspor buah lain juga dikebut selain fasilitasi pasar ekspor salak, kerangka kerja sama Indonesia–RRT juga membahas fasilitasi ekspor produk pertanian lainnya, yakni buah naga, buah nanas, sarang burung walet (SBW) serta ekspor produk peternakan.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden RI melalui Menteri Pertanian. Untuk mengawal ketat akselerasi ekspor, salah satunya perluasan pasar. Kami akan kebut pembahasan harmonisasi aturannya. Insyaallah dapat segera terealisir, Tiongkok adalah salah satu pasar strategis produk pertanian kita,” ujar Ali. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan