Kementan Tetap Fokus Swasembada Bawang Putih dan Tegas Mafia Pangan

Rabu, 15 Mei 2019 – 11:17 WIB
Petani bawang putih. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan terus fokus mencapai target swasembada bawang putih. Hal ini dia sampaikan lantaran adanya berbagai upaya negatif yang menyudutkan Kementerian Pertanian terkait isu kenaikan harga bawang putih di pasar nasional.

“Tidak sulit untuk bisa swasembada mengingat potensi lahan yang kita miliki 600 ribu hektar di 110 kab/kota sebagai perluasan areal tanam baru (PATB), kami  akan terus fokus hingga 2021”, tegas Mentan.

BACA JUGA: Dirjen FAO Minta Indonesia Berbagi Tip Pembanguan Pertanian dengan Negara Lain

Pemerintah hanya butuh 69 ribu hektar untuk bisa memenuhi kebutuhan bawang putih nasional.

Pemerintah pun terus berupaya memperluas areal tanam komoditas bawang putih untuk mengejar target swasembada. Importir bawang putih yang telah mendapatkan RIPH wajib tanam 5 persen dari total penganjuran rekomendasi impornya.

BACA JUGA: Kementan Mampu Tekan Inflasi Pangan, Ketua DPR Beri Apresiasi

Sesuai perhitungan Kementan, dibutuhkan lahan seluas 73 ribu hektare (ha) untuk mencapai swasembada bawang putih, terdiri dari 60 ribu ha ditujukan untuk bawang konsumsi dan 13 ribu sisanya ditujukan untuk produksi benih.

Kementan melibatkan Satgas Pangan dan Inspektorat Jenderal untuk melakukan pengawasan terhadap program swasembada bawang putih ini. Pengawasan untuk memastikan program ini tidak mengalami kendala secara teknis dan tetap terus menjaga pencegahan korupsi.

BACA JUGA: Di Jepang, Mentan Amran Ajak Forum G20 Perhatikan Petani Kecil dan Generasi Muda

BACA JUGA: Lepas dari Chelsea, Bastian Steel Punya Gandengan Baru?

Amran memastikan pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang mempermainkan pangan rakyat.

“Saya pastikan akan blacklist importir yang tidak serius mendukung program ini. Sudah ada 15 perusahaan yang kita blacklist dan tidak lagi bisa mengimpor bawang”, tegasnya. Amran pun meminta Satgas Pangan Polri untuk melakukan penindakan apabila mereka terindikasi melakukan Kartel Pangan dan mempermainkan stok di masyarakat.

Lebih lanjut Amran menyatakan akan menjaga kalangan internal kementan tidak tergiur dengan upaya rayuan para mafia, dan ini telah terbukti Kementan diberikan penghargaan anti gratifikasi selama dua tahun berturut-turut dari KPK atas komitmen pencegahan korupsi. prestasi ini bagus dan tidak semua kementerian memperoleh penghargaan KPK itu.

“Kementan tidak akan main-main. Kami akan fokus mensejahterakan petani dan melindungi konsumen,” kata Amran.

Sebagai itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mengejar tanam bawang putih guna mencapai swasembada. Indonesia dulu pernah swasembada bawang putih pada 1994, dan kebutuhan konsumsi mampu dipasok dari tanam 22 ribu hektar.

Namun akibat banjir impor bawang putih di masa lalu menyebabkan petani enggan untuk bertani bawang putih. Pada awal pemerintahan Jokowi JK lahan khusus bawang putih nyaris tersisa seribuan hektar dan impornya 97 persen dari kebutuhan.

"Kini kami akan kembalikan semangat petani. Cukup sudah 23 tahun petani kita jadi penonton. Kami akan membalik menjadi produsen bawang putih di 2021," tutur Amran.

Tahun ini Indonesia tercatat mempunyai perluasan lahan hingga 20 ribu hektar dan akan terus bertambah. Benih yang ditanam akan direplikasi dan ekstensifikasi secara masif di lahan-lahan potensial, dan petani harus menikmati hasilnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Sukses jadi Anggota G20, Kehadiran Mentan Amran Dinanti di Jepang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler