Kementerian ATR/BPN Siap Berkolaborasi dalam Pengembangan Wisata Labuan Bajo

Senin, 01 November 2021 – 11:43 WIB
Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra saat rapat pembahasan kerja sama dengan BPOLBF terkait pengembangan wisata Labuan Bajo, Jumat (29/10) secara daring. Foto: Kementerian ATR/BPN

jpnn.com, LABUAN BAJO - Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra menyampaikan pengembangan Kawasan Pariwisata Super Premium di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), membutuhkan kerja sama antara kementeriannya dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Karena itu, Wamen Surya mengatakan melalui rapat pembahasan kerja sama dengan BPOLBF yang dilaksanakan pada Jumat (29/10) lalu, pihaknya sedang mencari ruang untuk berkolaborasi dalam menyukseskan pengembangan wisata Labuan Bajo.

BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Bu Iriana Menikmati Panorama Senja Terbaik di Labuan Bajo

Dia juga berpendapat perlunya menyusun Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup percepatan dan harmonisasi tata ruang sehingga dukungan dari pemerintah pusat dan daerah terkait hal tersebut

"Penyusunan MoU akan dilakukan segera dengan detail scope (cakupan) pekerjaan yang jelas, timeline, jenis kerja sama dan output-nya sehingga diharapkan Desember sudah bisa terealisasi," kata Wamen Surya melalui keterangan yang diterima Senin (1/11).

BACA JUGA: Dukung Pemulihan Pariwisata, Kimia Farma Diagnostika Buka Outlet Klinik di Labuan Bajo

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyampaikan beberapa program yang bisa didukung Kementerian ATR/BPN.

"Secara khusus, tata ruang sangat berperan dalam pengembangan Labuan Bajo Flores. Selain itu, juga terkait dengan pengendalian pemanfaatan ruangnya yang perlu dilakukan kerja sama," sebut Shana.

BACA JUGA: Selesaikan Sengketa Lahan di Labuan Bajo, Begini Saran Wamen Surya Tjandra

Menurut Shana, hal terpenting adalah pengembangan pariwisata fokus menciptakan nilai tambah bagi masyarakat NTT.

Kepala Kantor Wilayah BPN NTT Jaconias Walalayo menyarankan agar BPOLBF lebih terbuka terkait data pengembangan kawasan, sehingga jajarannya bisa bergerak lebih cepat melakukan identifikasi lapangan baik peta tematik maupun pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat Andry Novijandri juga mengusulkan agar membentuk kerja sama yang konkret yang mencakup pemberdayaan tanah masyarakat yang diintegrasi dengan basis ekonomi kerakyatan.

"Pada tahap awal, kami bisa bantu pemberian target pemberdayaan tanah masyarakat di sebelas kabupaten, khususnya di tempat-tempat yang memang menurut kantor wilayah bisa mendukung pariwisata Labuan Bajo," kata Andry.

Andry menambahkan, untuk menghubungkan kebutuhan pasar dengan pemberdayaan existing dan potensi pemberdayaan masyarakat, pihaknya akan memanfaatkan aplikasi yang sudah ada dengan mengembangkan aplikasi tersebut menjadi marketplace. (mcr18/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler