Kementerian BUMN-Pertamina Inisiasi Literasi Edukasi Kesehatan Mata untuk Masa Depan

Selasa, 10 Oktober 2023 – 18:30 WIB
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga saat meninjau pelaksanaan kegiatan Gerakan Literasi Edukasi Kesehatan Mata yang diinisiasi Kementerian BUMN dan Pertamina. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian BUMN bersama PT Pertamina (Persero) dalam rangka momentum Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day 2023 menginisiasi gerakan literasi edukasi kesehatan mata.

Hal ini dilatarbelakangi penelitian yang dipublikasikan jurnal Ophthalmology memprediksi separuh populasi dunia (hampir 5 miliar jiwa) akan mengalami rabun jauh pada 2050, dan seperlima dari mereka (1 miliar jiwa) akan mengalami peningkatan risiko kebutaan secara signifikan jika tren yang ada saat ini terus berlanjut.

BACA JUGA: Luar Biasa! Pertamina dan Garuda Sukses Uji Terbang Pesawat Komersial dengan Bioavtur

Staf Khusus (Stafsus) III Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan literasi edukasi kesehatan mata ini penting untuk mencegah gangguan penglihatan mata di masa mendatang.

“Sehari-hari kita semua, baik itu orang tua, anak-anak enggak ketinggalan HP, sehari bisa lebih dari sepuluh jam mata kita digunakan untuk melihat HP untuk bekerja ataupun rutinitas sehari-hari sehingga berpotensi gangguan pada mata menjadi minus bahkan gangguan penglihatan,” kata Arya Sinulingga.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Jamin Kebutuhan Energi Jelang Ajang MotoGP 2023 di Mandalika

Karena itu, lanjut Arya, Kementerian BUMN menggagas pemeriksaan mata dan operasi katarak bersama BUMN sebagai langkah preventif dan bagian dari literasi pendidikan agar masyarakat dapat menjaga kesehatan mata, dan menjaga anak-anak dari gangguan penglihatan.

“Program literasi edukasi kesehatan mata penting dilakukan berkelanjutan, saya juga mengajak IHC (Indonesia Healthcare Corporation) sebagai Holding RS BUMN dan kontribusi BUMN untuk merealisasikan program ini untuk kesejahteraan kesehatan yang lebih baik di masa depan,” tegasnya.

BACA JUGA: Fantastis! UMKM Pertamina Raup Transaksi Hingga Rp 3,36 Miliar di Pameran Inacraft 2023

Pertamina menghadirkan Edi Karyanto selaku SVP Upstream & Portfolio Co. Business Development & Portfolio, Fajriyah Usman selaku VP CSR, dan drg. Mira Dyah Wahyuni selaku Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC.

Kemudian hadir Direktur Utama RS Mata Cicendo Dr. Antonia Kartika Indriati, SpM(K) yang turut memberikan opening speech yang menginspirasi peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat di Bandung.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menyampaikan bahwa ini merupakan komitmen bersama untuk mengangkat standar kesehatan mata di masyarakat ke tingkat baru dalam rangka Hari Penglihatan Dunia.

Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa CSR ini bukan hanya sekadar pemberian bantuan, namun juga sebagai penanda awal visi yang lebih luas untuk inisiatif CSR yang berdampak besar di masa depan.
Fadjar menyampaikan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia mengakui perlunya kerja sama yang kuat antara perusahaan dan masyarakat untuk membentuk hari esok yang lebih baik.

“Dimulai dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya kesehatan mata dan ancaman penyakit katarak, kami berharap bahwa acara ini tidak hanya akan memberikan pengobatan fisik tetapi juga mencerahkan masyarakat tentang langkah-langkah preventif untuk menjaga keberlanjutan penglihatan," ujar Fadjar.

Dia menegaskan Pertamina berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, membuka wawasan tentang langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga dan meningkatkan kualitas penglihatan.

Terdapat 100 orang penerima pemeriksaan mata orang tua dan lansia, 25 pasien operasi katarak, 5 penerima santunan Retinoblastomata dan 100 anak sekolah penerima bantuan kacamata, anak-anak binaan Program CSR PT Pertamina (Persero) di wilayah Bandung.

Para penerima manfaat termasuk juga sahabat-sahabat disabilitas Sobat Istimewa Pertamina.

Inisiatif ini mencerminkan kepedulian Pertamina terhadap semua lapisan masyarakat, terutama yang paling rentan.

Program CSR yang dijalankan bersama masyarakat ini merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environmental, Social, Governance).

Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada Poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta poin 4 Pendidikan Berkualitas.

Kolaborasi ini melibatkan stakeholders kemitraan strategis dengan Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo sebagai tempat pelaksanaan acara, menciptakan sebuah sinergi positif pemangku kepentingan antara sektor swasta dan pemerintah.

Tentunya juga menekankan peran RS sebagai mitra sejati dalam menjembatani akses pelayanan kesehatan mata yang berkualitas.

Sebagai informasi, penelitian yang dipublikasikan jurnal Ophthalmology, diprediksi pada 2050, satu dari sepuluh orang berisiko mengalami kebutaan.

Miopia menjadi penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia sehingga para orang tua disarankan untuk memeriksakan mata anak secara teratur.

Kemudian meningkatkan waktu di luar ruangan dan mengurangi waktu untuk melakukan aktivitas jarak dekat, termasuk perangkat elektronik.

Miopia atau dikenal juga dengan istilah 'rabun dekat' atau 'rabun jauh' menyebabkan penderitanya kesulitan melihat benda jauh dengan jelas.

Diperkirakan saat ini terdapat 2 miliar penderita rabun jauh di dunia, dan angka ini terus berkembang pesat.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler