Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah

Minggu, 19 Mei 2024 – 13:54 WIB
Happy Salma. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wacana didirikannya Kementerian Kebudayaan secara mandiri yang sempat menggema saat debat capres di pestas demokrasi 2024.

Namun, wacana itu hampir pupus menyusul munculnya skenario kabinet Prabowo Gibran terbaru yang tidak mencantumkan kementerian tersebut.

BACA JUGA: Setia Melestarikan Seni Budaya, Rina Ciputra Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024

Sebelumnya, banyak dari pelaku budaya dan pemerhati seni yang mendukung terpisahnya kebudayaan dari Kementerian Pendidikan. 

Oleh karenanya, tak sedikit pelaku seni dan budaya yang merasa kecewa dengan skenario terbaru tersebut mengingat urgensi kebudayaan sebagai pondasi segala ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter bangsa.

BACA JUGA: Ikut Lestarikan Budaya, PermataBank Dukung Perayaan Adeging Mangkunegaran-267

Happy Salma, aktris dan pelaku seni yang aktif, mengungkapkan kekecewaannya.

"Tadinya kita sudah ge-er banget, dapat banyak berita katanya Kementerian Kebudayaan akan berdiri sendiri. Jadi, kan akan fokusnya luar biasa," ujarnya.

Selama lima tahun terakhir, Happy Salma melihat adanya perhatian dan dukungan yang luar biasa dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap seni dan budaya

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta pun berjalan baik, memberikan sumber daya yang cukup untuk menghidupkan seni dan budaya di Indonesia.

"Hampir semua kegiatan apapun, itu dulu kan kita hanya bersumber dari swasta-swasta yang

memberi CSR gitu. (Sekarang) berkawin, bagaimana swasta dan pemerintah berpadu, dan kami jadi punya banyak sumber untuk bisa menghidupkan seni itu sendiri atau budaya itu sendiri gitu," ungkapnya.

Menurut Happy Salma, kehadiran Kementerian Kebudayaan yang terpisah akan membuat

kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kebudayaan menjadi lebih spesifik dan terarah.

Selain itu, administrasi pun akan menjadi lebih mudah.

"Kebudayaan dari sisi administrasi mungkin akan jadi jauh lebih mudah. Karena sebetulnya kita di bawah satu naungan bangsa ya, kita satu sama lain kita juga berhubungan gitu. Enggak cuma pendidikan, (tapi) bidang-bidang yang lain, pariwisata juga ya," jelasnya.

Perlunya Sosok yang Mengakomodasi Happy Salma mengaku tetap mengapresiasi kinerja Kemendikbudristek saat ini.

Happy Salma berharap program-program yang sudah berjalan baik dapat terus dilanjutkan oleh kabinet baru.

"Sebetulnya banyak program-program yang luar biasa yang sudah ada, semoga tetap bisa jalan

aja, jadi meneruskan enggak memulai lagi dari nol. Sekarang aja udah bagus banget nih.”

Dirinya pun meminta agar struktur kepemimpinan di bidang kebudayaan saat ini tetap diteruskan, menurutnya yang memegang jabatan saat ini sudah sangat menguasai bidang seni dan budaya serta dapat mengakomodasi kepentingan pelaku seni dan budaya yang cukup beragam. 

“Please dirjennya jangan diganti kalo bisa dia jadi menterinya bahkan. Karena susah ada orang yang bisa (mengakomodasi). Kita semua seniman, berpadu satu suara. Walaupun kita kadang ada berdebat, tapi semua itu dalam situasi yang positif untuk memperlihatkan kebersamaan, dan memperlihatkan perbedaan kita dalam puncak,” harapnya.

Happy Salma juga berharap agar kabinet baru dapat meningkatkan akses dan komunikasi informasi terkait kebudayaan, sehingga para pelaku seni dan budaya di seluruh Indonesia dapat lebih mudah terhubung dengan pemangku kepentingan.

"Mungkin akses-aksesnya yang perlu ditingkatkan. Kan sekarang ini banyak banget konten-konten yang bagus ya. Lebih memudahkan akses, komunikasi informasi lebih jelas gitu," pungkas Happy Salma.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler