Kementerian PUPR Siapkan Kota Palu Baru, Dibangun 2019

Senin, 15 Oktober 2018 – 19:23 WIB
Basuki Hadimuljono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan masterplan pembangunan Kota Palu yang baru setelah gempa dan tsunami membuat ibu kota Sulawesi Tengah itu porak-poranda beberapa waktu lalu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kota Palu tidak mungkin lagi dibangun ulang di lokasi semula setelah tiga peristiwa yang terjadi, yakni gempa, tsunami dan likuifaksi.

BACA JUGA: Solidkan Relawan demi Bantu Korban, Hindari Pemolitikan

"Kami ingin membangun Palu Baru, berarti harus bikin masterplan baru yang mengadopsi semua. Karena ini perencanaan kota, ada di bawah deputi regional Bappenas," kata Basuki di Kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (15/10).

Basuki menyebutkan sejumlah kementerian lembaga akan terlibat di dalam pembangunannya. Baik Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), Kementerian PUPR, hingga BMKG. Saat ini, para pakar kegempaan sudah bekerja di lapangan melakukan pemetaan lokasi alternatif. Ada tiga lokasinya, yakni daerah Duyu, Pondok dan Pembewe.

BACA JUGA: Donggala Diguncang Lindu, Tsunami 2 Meter Terjang Palu

"Dua minggu ini saya laporkan ke wapres untuk kami rapatkan dengan pemda dan semuanya untuk diteruskan. Ini harus segera selesai, mungkin tahun 2019 bisa bangun," jelasnya.

Pemeriintah menilai lokasi yang hancur akibat gempa dan tsunami tidak mungkin dibangun ulang untuk pemukiman. Karena itu, sembari pekerjaan besar ini berjalan akan dibangun hunian sementara (huntara) di Kota Palu. Sedangkan untuk Donggala dan Sigi masih dalam proses penetapan lokasi huntara.

BACA JUGA: Detik-detik Tsunami Terjang Palu Pascagempa

"Ada sekitar 1.200 unit huntara. Kami menghitung dari jumlah pengungsi. Satu huntara kira-kira sepuluh kepala keluarga, sepuluh petak. Itu dilengkapi MCK, dapur umum dan kebutuhan hidupnya," ucap menteri kelahiran Surakarta ini.

Saat ini, selain menyiapkan masterplan Palu Baru, Kementerian PUPR menuntaskan janji membersihkan kota tersebut dalam waktu dua minggu. Pekerjaan berikutnya memperbaiki infrastruktur lain berupa sekolah darurat, rumah sakit, hingga universitas yang ditarget rampung dalam dua tahun ke depan.

"Semuanya selesai dua tahun untuk Palu, mulai 2019-2021 semuanya harus selesai. Kami tetapkan masterplan yang baru. Masterplan-nya belum jadi, tapi diperkirakan butuh biaya lima sampai enam triliun rupiah," katanya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Lagi, Presiden Jokowi Resmikan Tol Depok-Antasari


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler