JAKARTA -- Dalam diskusi di ruang wartawan DPR, Senayan, Jumat (16/10), pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Adi Suryadi meyakini, koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono tidak akan bertahan hingga 2014Dia membuat tiga periodisasi hubungan antarpartai koalisi
BACA JUGA: Janji Tak Akan Bertekuk Lutut
Periode pertama, dalam satu hingga satu setengah tahun pertama, mereka akan mesra
BACA JUGA: Demokrasi Indonesia Makin Suram
“Partai-partai koalisi di masa itu masih menikmati kekuasaan,” ucapnya.Periode kedua, satu setengah hingga 2 tahun berikutnya, partai mulai menemukan kelemahan partai-partai lainnya
BACA JUGA: TK Isyaratkan PDIP Dukung SBY
Sedang pada periode terakhir, tahun-tahun sisanya, akan dipenuhi konflik“Bahkan perceraian akan sulit dihindari,” kata Adi.Sedang Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuty menjelaskan, adanya kontrak politik antarpartai koalisi menunjukkan partai-partai itu sudah tunduk dengan presidenMestinya, kalau kontrak itu sebagai kontrak antarpartai koalisi, SBY yang mestinya datang sendiri mewakili Demokrat, bukan malah mewakilkan ke Boediono“Kalau saya ketua partai, saya tak mau yang datang hanya Boediono, harus SBY sendiri,” tukasnya.
Bagaimana pun, isi kontrak pasti lebih menguntungkan SBY“Kalau ketua-ketua partai sudah meneken kontrak, berarti DPR sudah dipegang SBYKalau kepalanya sudah dipegang, kader partai yang ada di DPR sudah tentu lebih gampang dikendalikan,” ucap Ray(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega Bakal Hadiri Pelantikan SBY
Redaktur : Soetomo