jpnn.com, SIDOARJO - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengaku sangat bersyukur dengan perekonomian di daerahnya yang terus meningkat signifikan.
Data Pemkab Sidoarjo menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Kota Delta sudah mencapai 7,53 persen hingga 2022.
BACA JUGA: Dipimpin Gus Muhdlor, Angka Kemiskinan di Sidoarjo Turun hingga 6,54 Ribu Jiwa di 2023
Tumbuh pesat dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,21 persen.
Angka kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo juga menurun, yakni di kisaran 119,15 ribu atau sekira 5,00 persen di tahun ini.
BACA JUGA: 2 Tahun Fokus Bangun Infrastruktur, Pemkab Sidoarjo Kini Mulai Benahi Perwajahan Kota
Turun drastis dibanding 2022 yang jumlahnya sekira 125,69 ribu atau sekira 5,36 persen.
Artinya, angka kemiskinan di Sidoarjo turun sekitar 6,54 ribu jiwa atau setara dengan 0,36 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Gus Muhdlor Yakin Wajah Baru Alun-Alun Sidoarjo Bakal Bikin Warganya Lebih Bahagia
"Tentu kami sangat bersyukur dengan kondisi ini, perekonomian terus bergerak positif dan angka kemiskinan mengalami penurunan yang signifikan," kata Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo.
Capaian yang menggembirakan ini, kata Gus Muhdlor, merupakan hasil kerja keras semua pihak, baik pemerintah daerah, lembaga sosial, dan semua lapisan masyarakat Sidoarjo.
Menurut Gus Muhdlor, kolaborasi dengan semua pihak sangat penting.
Kerja sama antarlembaga dan partisipasi masyarakat menjadi hal paling utama dalam mengatasi masalah kemiskinan.
"Kami terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga sosial untuk menciptakan program-program yang dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung, seperti salah satunya bansos dan pelatihan kerja," tegasnya.
Angka stunting di Sidoarjo juga terus menurun. Data 2020, angkanya di kisaran 7,8 persen. Kemudian tahun 2021 turun menjadi 7,6 persen, dan turun lagi menjadi 5,8 persen di 2022.
"Berbagai upaya juga terus kami lakukan bersama-sama untuk menekan stunting di Sidoarjo. Berbagai elemen masyarakat kami libatkan dalam upaya mengurangi stunting," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Feny Apridawati menyampaikan sejumlah kegiatan terus berjalan untuk percepatan penurunan angka stunting.
"Mulai dari pemberian tablet penambah darah kepada ibu dan balita gizi kurang, pemberian suplemen, monitoring dan evaluasi, intervensi spesifik petugas, dan sebagainya terus kami galakkan," sebut Feny.
Hasilnya, lanjut dia, sejauh ini jelas terlihat angka stunting yang terus mengalami penurunan.
Berdasar elektronik Percepatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada bulan timbang Februari 2023, angka stunting di Sidoarjo mencapai 5,3 persen.
Sementara pada Agustus 2023, angkanya menjadi 3,4 persen. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi