jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendukung rencana pelaksanaan kompetisi Indonesia Rope Challenge 2018.
Kompetisi ini dinilai dapat dijadikan sebagai media sosialisasi yang efektif, mengenai pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
BACA JUGA: Menaker Minta Investor Inggris Berinvestasi SDM di Indonesia
Indonesia Rope Challenge 2018 merupakan kompetisi yang melibatkan pegiat usaha/industri yang menggunakan metode kerja di ketinggian.
Kompetisi ini rencananya akan dilangsungkan di Jakarta pada Oktober 2018.
BACA JUGA: Naik Motor Modifikasi, Menaker Hanif Tampil Keren ke Kantor
Demikian diutarakan Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat menerima kunjungan Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) di Kantor Kemnaker, Selasa (24/7) lalu.
“Karena ini juga ada hubungan erat dengan tugas kami, terutama soal keselamatan dan kesehatan kerja,” kata Menteri Hanif
BACA JUGA: Berdayakan Narapidana, BBPLK Medan Gelar Pelatihan
Menteri Hanif mengatakan, Kemnaker terus mendukung upaya-upaya penerapan K3 di lingkungan kerja dan dan semua tempat lainnya.
Dengan penerapan K3 yang optimal, kata Menaker Hanif diharapkan dapat menumbuhkan budaya sadar K3 sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
“Berbagai bentuk sosialisasi kita adakan dengan partisipasi dari berbagai pihak terkait," kata Menaker Hanif.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Sugeng Priyanto menjelaskan pelaksanaan kompetisi harus memenuhi standar K3 yang berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI (Permenaker) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian.
Dijelaskan Dirjen Sugeng, bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang memiliki potensi jatuh, sehingga menyebabkan tenaga kerja atau orang lain cedera, meninggal dunia, atau menyebabkan kerusakan harta benda.
“Implementasi di dunia kerja, kompetisi ini akan berguna bagi mereka yang bekerja di sektor konstruksi, migas, dan sebagainya. Itu banyak yang erat kaitannya dengan keselamatan kerja,” kata Sugeng.
Oleh karenanya, kompetisi ini dinilainya dapat menjadi forum yang efektif untuk mensosialisasikan K3 kepada masyarakat. Khususnya terkait bekerja di tempat ketinggian.
“Dan kita juga akan menggunakan forum ini sebagai forum sosialisasi tentang pekerja di ketinggian. Jadi kami nanti akan bekerja sama untuk mendukung kompetisi ini,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan ARAI dan Pro Challenge selaku event organizer, Ari Ashor mengatakan, kompetisi ini adalah pertama kalinya diadakan di Indonesia. Kompetisi ini rencananya juga akan melibatkan peserta dari Negara-negara ASEAN.
“Harapannya di acara nanti, di Oktober, ini menjadi salah satu tempat mensosialisasikan itu ke user yang lebih luas, ke masyarakat, dan negara-negara tetangga,” papar Ari. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemnaker Jajaki Kerja Sama Pelatihan Vokasi dengan Spanyol
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh