jpnn.com, JAKARTA - Oscar Darmawan, CEO INDODAX berpendapat pemulihan harga Bitcoin dan kenaikan Ethereum menunjukkan bahwa pasar crypto masih memiliki daya tarik yang kuat di kalangan investor, baik ritel maupun institusional.
"Meskipun ada kekhawatiran mengenai distribusi aset dari salah satu exchange terbesar di luar negeri (Mt.Gox), saya yakin bahwa pasar dapat mengatasi likuidasi ini dengan baik mengingat kedalaman dan likuiditas yang ada saat ini. Ini adalah tanda bahwa pasar crypto semakin matang dan siap menghadapi tantangan besar," ujar Oscar.
BACA JUGA: Indodax Dinilai Berhasil Penuhi Kebutuhan & Ekspektasi Para Investor dan Trader Kripto di Indonesia
Oscar menambahkan dengan peluncuran spot ETF Ethereum di Amerika Serikat, fungsionalitas dari smart contract dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi yang kaya dapat membuat Ethereum sangat menarik bagi investor institusional.
Menurut Oscar, Ethereum memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan Bitcoin, terutama dalam hal fungsionalitas smart contract dan penggunaanya yang bisa diterapkan ke dalam berbagai aplikasi.
BACA JUGA: 5 Tips Strength Training Agar Performa Lari Lebih Maksimal
Hal Ini menjadikan Ethereum sebagai kelas aset yang lebih menarik bagi investor institusional yang sedang mencari diversifikasi aset digital mereka.
Visi Ethereum berbeda dengan Bitcoin. Bitcoin lebih berfokus sebagai mata uang digital dunia yang setara dengan emas.
BACA JUGA: Bittime Jadi Crypto Exchange Terbaik ke-3 di Indonesia
Sementara itu, Ethereum memiliki tujuan untuk menjadi sistem operasi terdesentralisasi yang berbasis blockchain.
"Di INDODAX, Kami selalu berkomitmen untuk menyediakan platform terbaik bagi pengguna kami untuk berinvestasi dalam aset digital. Peluncuran spot ETF Ethereum ini adalah bukti bahwa pasar crypto terus berkembang dan menjadi lebih matang. Harapannya, ini akan membawa lebih banyak kepercayaan dan partisipasi dari berbagai kalangan," imbuh Oscar.
Investor sambung Oscar bisa berinvestasi aset Bitcoin dan Ethereum di platform INDODAX.
Investor dapat menggunakan fitur ‘Investasi Rutin’ dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA).
Teknik ini adalah strategi investasi di mana seorang investor membeli aset secara teratur dengan jumlah yang tetap, tanpa memperhatikan harga saat itu.
DCA memungkinkan investor untuk mengurangi risiko pembelian pada puncak harga tertinggi dan tetap berinvestasi secara konsisten sepanjang waktu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada