JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan telah setuju dengan skema kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun ini. Namun Menteri ESDM Jero Wacik buru-buru membantahnya.
"Belum, belum ada itu," ucap Jero dikantornya, Jakarta, Jumat (15/3).
Yang benar adalah, saat ini pihaknya tengah mengkaji secara serius mengenai kenaikan harga BBM. "Jadi kita sedang mengkaji dengan serius, terutama sangat mempertimbangkan masyarakat yang kurang mampu. Kita memikirkan efeknya kalau menaikan harga BBM pada rakyat," akunya.
Keputusan menaikan harga BBM, kata Jero harus dipikirkan sejernih mungkin. "Pokoknya tidak ada dorongan politik dan tidak ada ketakutan politik. Yang kami ingin lakukan betul-betul jernih. Sehingga ekonomi kita tertolong dengan baik," harap Jero.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga membantah bila keputusan menaikan harga BBM akan diumumkan bulan April mendatang. "Nggak. Gak bisa ditentukan tanggalnya, jadi sedang dikaji," jawabnya.
Dipastikan Jero, hingga saat ini, pemerintah terus berusaha mencari jalan keluar agar sebisa mungkin tidak menaikkan harga BBM. "Tentu dirasa APBN berat dengan sekitar Rp 300 triliun, subsidinya berat. Kemudian opsi lain-lain sedang dijalankan, penghematan di sana sini kita lakukan, tapi hasilnya belum signifikan. Ini terus kita kaji," tutupnya. (chi/jpnn)
"Belum, belum ada itu," ucap Jero dikantornya, Jakarta, Jumat (15/3).
Yang benar adalah, saat ini pihaknya tengah mengkaji secara serius mengenai kenaikan harga BBM. "Jadi kita sedang mengkaji dengan serius, terutama sangat mempertimbangkan masyarakat yang kurang mampu. Kita memikirkan efeknya kalau menaikan harga BBM pada rakyat," akunya.
Keputusan menaikan harga BBM, kata Jero harus dipikirkan sejernih mungkin. "Pokoknya tidak ada dorongan politik dan tidak ada ketakutan politik. Yang kami ingin lakukan betul-betul jernih. Sehingga ekonomi kita tertolong dengan baik," harap Jero.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga membantah bila keputusan menaikan harga BBM akan diumumkan bulan April mendatang. "Nggak. Gak bisa ditentukan tanggalnya, jadi sedang dikaji," jawabnya.
Dipastikan Jero, hingga saat ini, pemerintah terus berusaha mencari jalan keluar agar sebisa mungkin tidak menaikkan harga BBM. "Tentu dirasa APBN berat dengan sekitar Rp 300 triliun, subsidinya berat. Kemudian opsi lain-lain sedang dijalankan, penghematan di sana sini kita lakukan, tapi hasilnya belum signifikan. Ini terus kita kaji," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri ESDM Isyaratkan Harga BBM Bakal Dinaikkan
Redaktur : Tim Redaksi