Kenaikan Suku Bunga The Fed Mulai Merembet, Ini Buktinya

Kamis, 28 Juli 2022 – 12:35 WIB
Ketua Fed Jerome Powell memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga yang luar biasa besar pada pertemuan berikutnya karena pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan inflasi yang tinggi. Foto: ANTARA/REUTERS/Elizabeth Frantz

jpnn.com, JAKARTA - Bank-bank besar AS, JPMorgan Chase & Co, Citigroup dan Wells Fargo menaikkan suku bunga pinjaman utama mereka sebesar 75 basis poin menjadi 5,5 persen pada Rabu (27/7).

Kenaikan itu terjadi seusai pergerakan suku bunga terbaru Federal Reserve (The Fed).

BACA JUGA: Sah! The Fed Pacu Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin

Keputusan perbankan Amerika itu akan efektif mulai Kamis (28/7) waktu setempat.

The Fed diketahui resmi memacu suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada Rabu (27/7) untuk memerangi inflasi.

BACA JUGA: Ekspektasi Pada The Fed Menurun, Rupiah Hari Ini Cukup Baik

The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar tiga perempat poin persentase untuk bulan kedua berturut-turut guna menjinakkan inflasi yang melonjak ke level tertinggi baru empat dekade.

"Langkah hari ini adalah pengakuan lebih lanjut dari Federal Reserve bahwa itu terlalu murah hati dengan kebijakan moneternya pada tahun 2021 dan bahwa ia mencoba untuk membalikkan keadaan dengan cepat," kata kepala investasi di kantor multi-keluarga Running Point Capital Advisors, Michael Ashley Schulman, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Kabar dari Amerika Bikin Tegang, The Fed Diprediksi Punya Kejutan Fantastis

Ketua Fed Jerome Powell memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga yang luar biasa besar pada pertemuan berikutnya karena pasar tenaga kerja yang sangat ketat dan inflasi yang tinggi.

"Ini obat yang sulit, tetapi The Fed perlu menangani inflasi demi semua orang," kata analis industri senior di perusahaan jasa keuangan Bankrate Ted Rossman.

Bank sentral berjalan di atas tali yang ketat karena langkah agresifnya untuk membasmi inflasi dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Jika AS memasuki resesi sekarang, itu akan menjadi resesi yang paling tidak biasa dengan kredit berlimpah, pengangguran rendah dan inflasi tinggi - dinamika luar biasa yang biasanya tidak terkait dengan perlambatan ekonomi.

Bank biasanya memperoleh keuntungan dari suku bunga tinggi karena mereka memperoleh selisih antara suku bunga pinjaman dan biaya pinjaman. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler