Kenali 5 Tanda Anda Kekurangan Kalori

Minggu, 26 Januari 2020 – 13:15 WIB
Badan lemas (ilustrasi). Foto: Volodymyr-Melnyk/123rf

jpnn.com - Kalori merupakan satuan pengukuran energi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Energi tersebut dibutuhkan untuk tetap hidup dan semua organ berfungsi baik.

Akan tetapi, untuk menjaga keseimbangan berat badan dan kelancaran metabolisme tubuh, diperlukan asupan kalori yang seimbang, sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

BACA JUGA: 5 Jenis Makanan ini Ampuh Mengatasi Badan Lemas

Sebagai panduan, rata-rata pria dewasa membutuhkan sekitar 2.500 kkal (10.500 kJ) sehari untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Adapun wanita rata-rata butuh 2.000 kkal (8.400 kJ) sehari.

Nilai ini dapat bervariasi, tergantung pada usia, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik, dan faktor-faktor lainnya.

BACA JUGA: 6 Penyebab Badan Lemas setelah Bangun Tidur

Di lain sisi, terdapat dua permasalahan yang berhubungan erat dengan kalori, yaitu asupan kalori berlebihan dan kurangnya asupan kalori dari kebutuhan.

Walaupun dunia kini mengalami peningkatan angka obesitas yang berhubungan dengan makan berlebih, asupan  kalori yang tidak cukup juga perlu mendapat perhatian.

Tanda Kekurangan Kalori

BACA JUGA: Kapan Tubuh Paling Banyak Membakar Kalori?

Mengapa hal tersebut menjadi penting? Akibat kekurangan kalori dalam jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah masalah, seperti kesehatan mental, fisik, dan emosional. Untuk itu, perhatikan beberapa tanda kekurangan kalori berikut.

1. Merasa Lemas dan Tidak Berenergi

Kalori adalah satuan energi yang digunakan tubuh untuk dapat berfungsi dengan baik. Ketika Anda tidak makan cukup kalori, Anda cenderung merasa lelah sepanjang waktu.

Kebanyakan orang memiliki tingkat metabolisme istirahat lebih tinggi dari 1.000 kalori per hari. Adanya aktivitas fisik dapat meningkatkan kebutuhan kalori harian Anda, bahkan sampai 1.000 kalori lebih banyak.

Jika asupan kalori Anda kurang, maka dapat menyebabkan kelelahan karena energi yang ada tidak cukup untuk aktivitas di luar fungsi dasar tubuh.

2. Rambut Rontok

Rambut rontok bisa jadi masalah bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa asupan kalori bisa jadi biang kerok kerontokan rambut? Banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan rambut yang normal dan sehat seperti asupan protein, biotin, zat besi dan nutrisi lain.

Jadi ketika rambut Anda rontok, cek kembali makanan harian Anda. Bisa jadi, kekurangan asupan kalori adalah penyebabnya.

3. Rasa Lapar Terus-Menerus

Menjadi lapar sepanjang waktu adalah salah satu tanda yang jelas bahwa Anda tidak cukup makan. Penelitian pada tikus yang diberikan makan lebih sedikit menunjukkan adanya penurunan hormon penekan nafsu makan (leptin dan IGF-1) dan peningkatan sinyal kelaparan.

Asupan kalori yang rendah juga meningkatkan produksi kortisol. Ini adalah hormon stres yang telah dikaitkan dengan kelaparan dan peningkatan lemak perut.

4. Infertilitas

Jika Anda ingin cepat punya anak, pastikan kalori dan nilai gizi makanan Anda tinggi. Kurang asupan gizi dapat mengganggu kemampuan wanita untuk hamil.

Ketika asupan kalori atau persentase lemak tubuh Anda turun terlalu rendah, sinyal hormon yang diperlukan untuk pematangan sel telur dapat terganggu. Tanpa keseimbangan hormon reproduksi yang tepat, kehamilan tidak dapat terjadi.

Jadi, jika Anda sedang mencoba untuk hamil atau memiliki anak, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup kalori, plus menghindari stres.

5. Sembelit

Pergerakan usus yang tidak teratur dapat berhubungan dengan asupan kalori yang tidak cukup. Hal ini tentu tidak mengherankan.

Penyebabnya, mengonsumsi makanan yang sangat sedikit akan menghasilkan lebih sedikit limbah untuk dikeluarkan dari saluran pencernaan Anda. Akibatnya, sembelit pun terjadi.

Jadi, jangan sampai tubuh kekurangan kalori karena akibatnya bisa dirasakan jangka panjang! Kenali tanda-tanda di atas dan konsumsi makanan bergizi seimbang.(HNS/RPA/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler