jpnn.com - jpnn.com - Deteksi dini penyakit kanker pada anak merupakan langkah utama yang wajib dilakukan para orang tua untuk menyelamatkan tumbuh kembang sang buah hati.
Menurut ahli onkologi dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Prof. Dr. dr. Moeslichan, SpA (K), mengenali dan mengatasi kanker pada anak hanya bisa dilakukan melalui kegiatan deteksi dini secara rutin dan periodik.
BACA JUGA: Ternyata 4 Bahan Sederhana ini Ampuh Melawan Kanker
"Deteksi dini sangat diperlukan dan orang tua berperan penuh dalam hal ini. Meski kanker pada anak bisa disembuhkan tapi jika itu terjadi tentu sangat berdampak psikologis, menguras energi dan biaya bagi para orang tua. Karenanya saya ikut menyarankan agar kenali dan atasi kanker anak melalui deteksi dini," kata Moeslichan di Jakarta, Minggu (26/2).
Moeslichan menambahkan, kasus kanker pada anak meski jarang terjadi (sekitar dua persen dari kasus kanker) tapi harus segera dikenali jika terdapat benjolan kecil pada tubuh anak.
"Terlebih kanker darah atau Leukemia, kanker dalam cairan yang sulit diprediksi. Karenanya segera lakukan pemeriksaan secara berkala," paparnya.
Sementara dr. Lili Sriwahyuni Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan RI mengatakan, terdapat tiga hal pokok dalam deteksi dini.
Pertama, meningkatkan kegiatan pencegahan melalui penyebaran informasi. Kedua, menurunkan angka kematian.
Ketiga, meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.
" Pemerintah berperan melalui penyebaran informasi. Dalam kegiatan deteksi dini bisa dilakukan melalui areal publik dan pendidikan, yaitu misalnya dalam areal pra sekolah atau PAUD, TK, dan areal kesehatan publik, yaitu Puskesmas dan juga informasi melalui para Bidan," terangnya.
Guna mendukung peran pemerintah dan swasta, dalam meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada anak, Ira Soelistyo, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), pihaknya telah berhasil mendirikan tujuh rumah singgah bagi para pasien.
"Rumah singgah ini tidak saja berfungsi untuk peningkatan informasi deteksi dini, tapi di dalamnya kami fungsikan agar pasien selain mendapat perawatan, bisa melanjutkan sekolah dan mengikuti kegiatan les seperti kegiatan anak pada umumnya," jelas Ira.
Hingga 2017, rumah singgah YKAKI telah berdiri di Kota Bandung, Yogya, Surabaya, Ujung Pandangan, Manado, Semarang dan Malang di Jawa Timur. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad