jpnn.com - SURABAYA - Sejak dahulu anjing dikenal pintar, ramah, dan patuh kepada majikannya. Namun, semua itu bisa berubah dalam sekejap bila ia terserang penyakit rabies. Ia bisa berubah agresif, bahkan kepada majikannya.
Bertepatan dengan World Rabies and Animal Day (WRAD), Fakultas Kedokteran Hewan Unair mengadakan seminar sekaligus pemeriksaan hewan kemarin (4/10). Meski Surabaya telah bebas dari penyakit rabies, upaya pencegahan terus dilakukan. "Enggak ada data jumlah pasien rabies. Tapi, tetap harus dipertahankan agar benar-benar bersih," ujar drh Albi Roni Hario
Albi mengatakan, masih banyak warga yang belum tahu soal rabies. Masyarakat hanya tahu bahwa anjing rabies itu galak dan beringas. Padahal, tidak semua anjing rabies ditandai dengan sikap agresif.
Menurut lulusan FKH Unair 2009 itu, ada dua jenis rabies. Yang sering dijumpai adalah furious rabies. Jika terserang rabies tersebut, umumnya anjing bersifat agresif. Ia menyerang siapa pun yang dilihat. "Jenis ini yang paling sering menyerang orang," katanya saat ditemui di Taman Flora, Bratang, Surabaya. Mulut anjing mengeluarkan liur akibat kerongkongan kaku oleh serangan virus. Albi memaparkan, bila bertemu dengan anjing yang terinfeksi, sebaiknya orang tidak lari. Sebab, ia kian agresif bila melihat buruannya lari.
Golongan kedua adalah yang tidak lazim ditemui. Anjing cenderung menyendiri dan diam. "Tapi, kalau di-garai, ia jadi beringas dan menggigit," ujarnya.
Peringatan WRAD itu juga diisi pemeriksaan hewan gratis oleh para dokter muda maupun mahasiswa FKH. "Supaya masyarakat lebih aware dengan peliharaan. Sebab, bukan hanya anjing yang terinfeksi," kata Fitria Nisa Hanifah, ketua acara. Beberapa hewan lain yang tampak kemarin adalah burung hantu, kucing, ular, dan musang. (bir/c6/tia)
BACA JUGA: Potret Indah, Cerita Sedih
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segudang Manfaat Kopi bagi Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi