Kenang Kru KRI Nanggala 402, TNI AL Bangun Monumen Kapal Selam

Kamis, 03 Juni 2021 – 19:30 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat meletakkan batu pertama pembangunan monumen kapal selam satu banding satu di Koarmada II, Surabaya, Kamis (3/6). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) membangun monumen kapal selam dengan luas area 842,5 meter di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, untuk mengenang 53 kru KRI Nanggal 402 yang gugur di perairan Bali.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono Peletakan batu pertama pembangunan monumen kapal selam itu Kamis (3/6).

BACA JUGA: Rayakan Hari Jadi ke-728 Kota Surabaya, Pemkot Beri Penghargaan Kepada 16 Patriot Bangsa Kru Nanggala 402

Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu mengatakan bahwa ukuran monumen yang akan dibangun sama persis dengan bentuk KRI Nanggala 402.

Menurut Yudo, di dalam monumen itu nanti akan ada berbagai kenangan sekaligus koperasi.

BACA JUGA: Nanggala 402 Abadi di Samudra Terus Berkumandang di Surabaya dan Sidoarjo

"Besarnya satu banding satu, di dalamnya berisi sejarah pembangunan dan juga para syuhada atau pahlawan yang gugur bersama KRI Nanggala 21 April lalu," ungkap Yudo.

Mantan Pangkogabwilhan I itu mengatakan monumen kapal selam itu juga akan dibuka umum.

BACA JUGA: 86 Anak Awak KRI Nanggala 402 Mendapat Beasiswa Unggulan hingga Sarjana

Tujuannya, kata dia, selain untuk dikenang oleh prajurit kapal selam, juga mengingat on eternal patrol masih ada dengan adanya monumen itu.

Jadi, ujar Yudo, seperti mereka tetap beroperasi di laut tanpa batas.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga bisa mengetahui sejarah KRI Nanggala 402, karena di sana juga ada monumen Jalasveva Jayamahe.

Lokasi monumen yang berdekatan dengan pangkalan kapal selam lain bisa memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat luar.

"Jadi, masyarakat bisa tahu di dalamnya dan ringkasan sejarahnya. Sehingga tidak bertanya tanya lagi KRI nanggala karena sudah paham," ujar dia.

Rencana pembangunan ikon akan berlangsung selama tiga bulan.

Yudo berharap dengan adanya monumen itu bisa menjadi kenangan para prajurit setelah 40 tahun mengabdi.

"Sejak tahun 81 perjuangan maupun darma baktinya kepada negara dan bangsa akan dikenang di monumen ini," pungkas Yudo. (mcr12/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler