Kenangan Butet Kartaredjasa tentang Sang Adik Djaduk Ferianto

Rabu, 13 November 2019 – 14:12 WIB
Suasana rumah duka almarhum Djaduk Ferianto di Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu. Foto: Antara/Luqman Hakim)

jpnn.com, BANTUL - Seniman Butet Kartaredjasa mengenang kembali almarhum Djaduk Ferianto, adik kandungnya yang meninggal dunia hari ini.

Menurut Butet, adiknya itu adalah sosok seniman pekerja keras dan disiplin dalam mempersiapkan berbagai pementasan seni yang akan digelar.

BACA JUGA: Kabar Duka: Seniman Serbabisa Djaduk Ferianto Meninggal Dunia

"Pekerja keras, penuh disiplin menyiapkan segala sesuatu secara 'perfectionist'," kata Butet saat ditemui di rumah duka di Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu.

Oleh sebab itu, menurut Butet, setiap persiapan pertunjukan seni yang akan digelar bersama Djaduk selalu menyedot energi dan konsentrasi yang tinggi.

BACA JUGA: Djaduk Ferianto Meninggal, Sherina Munaf Ikut Berduka

"Menyedot energi, menyedot konsentrasi yang berlebih dari dosisnya, dan itulah Djaduk," kata dia.

Menurut Butet, Djaduk mengembuskan napas terakhir karena mengalami serangan jantung pada Rabu (13/11) pukul 02.30 WIB.

BACA JUGA: Djaduk Ferianto Meninggal, Tompi Kenang saat Ngopi di Belakang Panggung

Pemimpin grup musik Keroncong Sinten Remen itu berpulang di tengah kesibukannya menyiapkan konser musik jazz "Ngayogjazz".

"Kami tidak tahu apa penyebab utama serangan jantung itu, tapi yang pasti di hari-hari terakhir Djaduk sangat sibuk untuk latihan musik dan sedang menyiapkan 'Ngayogjazz'," kata dia.

Konser musik jazz "Ngayogjazz", menurut Butet, akan dihelat pada 16 November 2019 di Godean, Sleman dan rencananya akan diresmikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD.

Sementara itu, Otok Bima Sidharta yang juga kakak Djaduk mengatakan almarhum Djaduk telah menggemari bidang seni dan budaya sejak kecil.

"Beliau sejak kecil (tertarik bidang seni dan budaya)," kata Otok.

Djaduk merupakan anak bungsu dari Seniman besar Bagong Kussudiardjo. Djaduk merupakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara dan merupakan adik dari Butet Kartaredjasa.

Menurut Otok, sang ayah Bagong Kussudiardjo tak pernah memaksakan ketujuh anaknya mendalami bidang seni. Seluruhnya dibebaskan menentukan pilihan.

Meski demikian, empat dari tujuh putra Bagong, termasuk Djaduk terbukti mantap mengikuti jejak sang ayah di dunia seni dan budaya.

"Mbak Ita (seni tari), saya (karawitan), Butet seni monolog, dan Djaduk musik jazz dan acapella," kata Otok.

Saat ini jenazah Djaduk Ferianto dipindahkan dari rumah duka untuk disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.

Rencananya, almarhum Djaduk Ferianto dimakamkan pukul 15.00 wib di makam keluarga, Sembungan, Kasihan, Bantul. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler