jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin melihat Presiden Jokowi lebih nyaman dengan Luhut Binsar Panjaitan dibanding Airlangga Hartarto. Hal itulah yang membuat Presiden Jokowi memilih Luhut menggantikan Airlangga untuk memimpin proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Luhut dan Jokowi itu teman lama. Teman sebulum dia jadi gubernur dan presiden. Teman bisnis ketika Jokowi jadi wali kota. Luhut sangat kuat positioning-nya di mata Jokowi. Jadi apa yang Luhut minta diberi Jokowi," kata dia saat dihubungi, Minggu (10/10).
BACA JUGA: Luhut Binsar Pimpin Komite Kereta Cepat, Jamiluddin Ritonga: Serba Bisa atau
Oleh karena pengalaman itu, pria yang akrab disapa Kang Ujang itu menilai wajar Luhut memiliki kewenangan yang lebih luas di pemerintahan dibanding Ketua Umum Golkar itu
"Mungkin karena Luhut lebih senior dan sudah lama berkawan dengan Jokowi dibandingkan dengan Airlangga. Dan mungkin juga dengan adanya Luhut, Jokowi jadi tenang," kata dia.
BACA JUGA: Luhut Binsar Pandjaitan Mau Menjadikan Papua Seperti Ini
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu melihat penunjukan Luhut menggantikan Airlangga bukan sebagai bentuk penyingkiran. Dia menilai baik Luhut dan Airlangga sudah banyak menerima dari pemerintahan Jokowi.
"Justru Luhut dan Airlangga menang banyak, karena kedua tokoh Golkar tersebut diberi wewenang dan kepercayaan dari Jokowi soal penanganan PPKM, baik di Jawa maupun luar Jawa," kata dia. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Arief Puyouno: Luhut Dikenal Sebagai Counterpart Investor China
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Adil
Reporter : Fathan Sinaga