jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat di daerah kembali membudayakan alat komunikasi tradisional kentungan bambu.
Kentungan bambu ini m emiliki fungsi menyebarkan informasi kebencanaan dengan kearifan lokal.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Pilih Tenang Karena Rasa Takut atau Keadilan?
Selain itu, kentungan bambu juga erat dengan pesan yang ingin disampaikan secara luas kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan warga Kampung Sindangsono, Desa Sukamanah, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Para Bunda Sudah Bergerak, Anies Berjanji Selesaikan Masalah Dasar
Mereka serempak membunyikan kentungan sebagai simbol dimulainya gerakan perubahan.
Bunyi kentungan memiliki makna, seperti ketukan lima sampai tujuh kali berarti saat Pilkada DKI Jakarta, Anies meraih suara 57 persen.
BACA JUGA: Anies Berjanji Menghidupkan Lagi Kebijakannya Saat Menjabat Mendikbud
"Makanya alat ini menjadi simbol perubahaan," ujar Untoro Hariadi, Ketua Majelis Nasional Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) dalam keterangannya, Selasa (7/11).
Dia mengatakan bahwa kentungan bambu saat ini sudah menjadi gerakan nasional para pendukung pasangan Anies-Muhaimin.
Mereka akan membunyikannya untuk mengawal proses pencoblosan pada setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh