Kepada Anak Muda Ideafest, Anies Ungkap Kisahnya Jadi Pemimpin Sejak SD

Sabtu, 30 September 2023 – 21:16 WIB
Bacapres Anies Baswedan berdialog dengan sejumlah panelis di Youth Summit Ideafest 2023 di Jakarta, Sabtu (30/9). Dalam kesempatan itu, Anies memaparkan pengalaman masa muda yang menempanya menjadi seorang pemimpin. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bacapres Anies Baswedan berdialog dengan sejumlah panelis di Youth Summit Ideafest 2023 di Jakarta, Sabtu (30/9).

Dalam kesempatan itu, Anies memaparkan pengalaman masa muda yang menempanya menjadi seorang pemimpin.

BACA JUGA: Di Sumenep, Anies Tegaskan Keseriusan Ubah Nasib Petani, Peternak dan Nelayan

“Ketika saya masih SD, kami bersama-sama dengan teman-teman membuat organisasi. Namanya Kelabang, Kelompok Anak Berkembang. Kegiatannya sepak bola, badminton. Kita bikin kaos sama-sama. Bikin seragam. Panggil orang untuk menjadi coach. Saat itu saya kelas lima SD, tetapi yang jadi anggota anak-anak kelas empat, lima, enam SD, SMP satu, SMP dua, dan SMP tiga,” kata Anies.

Waktu itu, ujar mantan Rektor Universitas Paramadina, dirinya yang diminta menjadi ketua.

BACA JUGA: Didoakan KH Nurul Huda Djazuli, Anies-Gus Imin Serap Energi Perjuangan Mbah Bisri

“Saya inisiatornya waktu itu. Tapi waktu itu tidak terbayangkan, saya sebagai pemimpin. Tidak. Bersama teman-teman saya mengorganisir. Begitu juga Ketika SMP dan SMA. Memang betul saya dipilih mereka menjadi pemimpin. Tetapi tidak ada perasaan, saya ini adalah pemimpin. Kenapa? Dari awal saya di keluarga diberi bekal, anggap semua itu setara,” ujar Anies.

“Jadi kalau diamanati untuk mengetuai, jangan pernah anggap lebih tinggi. Karena dari awal begitu, terbiasa pendekatannya egaliter, setara. Itu pengalaman masa kecil. Ketika SD, SMP, SMA selalu berada di dalam amanat teman-teman untuk menjadi ketua,” ujarnya.

BACA JUGA: Di Ideafest 2023, Anies Ajak Anak Muda Terlibat dalam Pengambilan Keputusan Politik

Master bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs University of Maryland Amerika Serikat itu pun mengemukakan bahwa dalam proses bertumbuh dalam aspek kepemimpinan (leadership) itu seringkali dirinya harus mengambil keputusan yang dilematis.

“Ambil keputusan ini, konsekuensinya ini. Tetapi makin sering ambil keputusan, lebih mudah kita memutuskan kemudian. Jadi ketika sekarang harus ambil keputusan besar, walaupun waktunya pendek, itu lebih leluasa. Karena proses latihannya sudah dikerjakan panjang,” terang Anies.

“Dari mulai milih SMA. Bahkan waktu itu saya tidak dapat SMA yang saya inginkan. Begitu juga ketika ingin masuk Fakultas Teknik, tetapi ternyata tidak bisa. Saya harus ambil yang mana nih. Selalu ada jalan-jalan kita merasakan tidak meraih yang kita inginkan. Tetapi pengalaman saya, keputusan yang kita ambil karena gagal, membuat kita dapat hikmah, dapat hal baru. Yang ternyata lebih baik dari yang kita bayangkan akan kita dapatkan,” pungkas Anies. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler