Kepada Kepala BPOM, Saleh: Tolong Perhatikan, Bukan Goyang Kepala

Rabu, 25 Agustus 2021 – 18:56 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay bereaksi ketika melihat Kepala BPOM Penny Lukito mengoyang kepala saat rapat kerja di Komisi IX DPR. Ilustrasi. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay bereaksi ketika melihat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito goyang kepala saat rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).

"Kalau orang ngomong, goyang kepala. Tolong diperhatikan," kata Saleh saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan BPOM, Rabu (25/8).

BACA JUGA: Saleh Geram Melihat Gestur Kepala BPOM Saat Rapat Kerja

Peristiwa itu bermula saat Ketua Fraksi PAN itu menjelaskan tentang perlunya Indonesia membuat vaksin secara mandiri.

Sebab, kata dia, biaya impor vaksin memakan biaya Rp 70 Triliun selama setahun. Di sisi lain, pandemi tidak berakhir dalam 10 tahun ke depan.

BACA JUGA: Sah, Ibas Diwisuda Jadi Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan

"Sementara itu, banyak kabupaten atau kota di Indonesia yang anggaran APBD hanya Rp 1 Triliun. Kalau Vaksinasi Rp 70 Triliun berarti sudah bisa membiayai 70 kabupaten atau kota," ungkapnya.

Eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu kemudian menuturkan, anak bangsa saat ini tengah mengupayakan pembuatan vaksin Merah Putih dan Nusantara.

BACA JUGA: Kritik Kepala BPOM, Saleh: Punya Orang Dipermudah, Milik Anak Bangsa Dipersulit

Bahkan, kata dia, rencana pembuatan vaksin Nusantara sudah dipantau Turki. Saleh mengutip pemberitaan media menyebut negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan siap memesan 5,9 juta dosis.

Namun, kata Saleh, pembuatan vaksin Merah Putih dan Nusantara masih terganjal. BPOM belum mengeluarkan izin terhadap dua vaksin tersebut.

Saat momen penjelasan itu, Saleh melihat Penny menggoyangkan kepala. "Itu ada di media (Turki mau memesan). Jangan goyang kepala. Ibu kalau tidak percaya jangan membantah di sini," tutur Saleh. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler