Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cilacap, Drs H Mughni Labib MSi melalui Kasi TU H Imam Tobroni SAg MM mengatakan, pencatutan nama Kaknwil Kemenag memang sudah meresahkan. Sebab penelpon gelap itu akan memberikan bantuan antara Rp 200 hingga Rp 300 juta.
“Modusnya seseorang yang mengaku Pak Haromain menelepon kepala RA atau MI, bahkan ada juga pesantren yang melapor telah ditelepon kepala Kanwil Kemenag dan akan diberikan bantuan,” kata dia.
Menurut Imam, penelepon juga meminta sejumlah uang dan segera menghadap Kanwil. Beruntung hal itu cepat dideteksi karena kepala RA maupun kepala MI atau pesantren yang mendapat telepon segera melapor.
“Informasi awal langsung kami lacak, ternyata cukup banyak yang ditelepon dan Karena itulah kita segera melakukan pencegahan,” jelasnya. Kantor Kemenag Cilacap mengingatkan kepada kepala RA, MI, MTs maupun pesantren untuk berhati-hati dengan modus tersebut.
“Modus penipuan seperti itu memang sudah kerap dilancarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, karena itulah segera melapor jik ada orang yang mengaku-ngaku pejabat yang akan memberikan bantuan dengan meminta sejumlah uang,” tegasnya
Dia menambahkan, setiap bantuan apapun dari Kanwil pasti ada prosesnya, termasuk adanya usulan dari Kemenag Kabupaten. Sosialisasinya pun juga akan lewat Kemenag kabupaten atau tetap menggunakan prosedur yang benar.
“Jadi aneh jika ada orang yang telepon kemudian mengaku kepala kanwil langsung menelepon kepada kepala RA, kepala MI, kepala MTs maupun pengasuh pesantren,”imbuhnya. (yan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam ââ¬ÅDewa Judiââ¬Â Diciduk Polisi
Redaktur : Tim Redaksi