Pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) Australia melakukan evaluasi terhadap kelompok-kelompok ibadah keagamaan pada seluruh sekolah negeri. Hal itu menyusul dugaan adanya seorang siswa yang melakukan ceramah radikal di halaman salah satu SMA di Sydney.
Departemen Pendidikan dan Kepolisian NSW hari Selasa (28/7/2015) mengirimkan surat kepada kepala sekolah seluruh sekolah negeri, untuk meminta mereka melaporkan kegiatan yang mengarah pada ekstrimisme.
BACA JUGA: Madonna Tur ke Australia Setelah 23 Tahun
Pihak kepolisian juga akan memberikan pelatihan terkait radikalisasi dan ektrimisme kepada pihak Departemen Pendidikan.
Menurut Menteri Utama NSW Mike Baird, ia tidak akan membiarkan sekolah negeri dijadikan tempat persemaian radikalisasi.
BACA JUGA: Pemerintah Australia Didesak Tertibkan Sponsorship Produk Alkohol pada Acara Olahraga
"Sekolah kita merupakan surga toleransi dan seharusnya memang demikian. Menjadi tempat bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan imajinasinya," kata Baird.
"Karena itu kami tidak akan pernah membiarkan sekolah menjadi tempat bagi berkembangnya ideologi ekstrim," katanya.
BACA JUGA: Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kalangan Perempuan Muda Australia Meningkat
Pekan lalu polisi membenarkan bahwa seorang siswa Kelas 12 pada SMA Epping Boys High School di pinggiran Sydney, diperiksa terkait dugaan bahwa dia melakukan ceramah kegamaan di halaman sekolahnya.
Ceramah yang mengatasnamakan Islam itu diduga berisi ajakan-ajakan radikal dan ekstrim.
Sejauh ini polisi belum menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap siswa tersebut.
Juru bicara oposisi urusan pendidikan di NSW, Linda Burney, menyatakan langkah pemerintah sangat lambat dalam menangani radikalisasi.
"Polisi menyatakan bahwa radikalisasi atas nama Islam bukan hanya di SMA Epping, dan menurut saya pemerintah sangat lambat dalam hal ini," kata Burney.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terapi Konversi bagi Kaum Gay di Australia Ditentang