Keperrgian Sang Visioner yang Bisa Melihat Masa Depan Industri Musik

Jumat, 15 Januari 2016 – 19:23 WIB
David Bowie. FOTO: AFP

jpnn.com - Panggung hiburan dunia begitu berduka atas kepergian David Bowie yang meninggal dunia pada Senin (11/1) lalu. Dia mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker yang sudah menggerogotinya selama 18 bulan terakhir. Bowie adalah pelopor musik yang berhasil meleburkan musik rock dan pop.

Bowie merupakan seorang visioner dalam hal bisnis musik dan masa depan industri tersebut. Contohnya, pada 1998, ketika itu banyak musisi yang belum mengenal internet, tapi Bowie sudah meluncurkan layanan penyedia internet bernama BowieNet.

BACA JUGA: Ngeri Cuy! Ayu Ting Ting Bangun Vila Rp 7 Miliar

“Bila saya kembali ke usia 19 tahun, saya akan memadukan musik ke dalam internet,” katanya kala itu. 

Bahkan sebelumnya, pada 1996, Bowie merupakan seniman pertama yang meluncurkan sebuah lagu yang hanya bisa diakses secara online.

BACA JUGA: Stuart Collin Mati-matian Ketemu Anak, Risty Tagor Ngotot Menolak

Selain itu, Bowie adalah penggemar paling awal layanan berbagi musik seperti Napster. Padahal kala itu, layanan tersebut dianggap sebagai ciptaan iblis oleh para musisi lain yang ada di kelompok industri rekaman konvensional.

Bowie dengan tepat meramalkan masa depan industri musik yang mana label rekaman dan model distribusi tradisional sudah tidak sesuai lagi.

BACA JUGA: Lho.. Lho.. Ahmad Dhani Ajak Warga Minta Maaf ke ISIS

Pada 2002 lalu, kepada New York Times, Bowie berujar, “Saya bahkan tak mengerti mengapa saya mau ikut label rekaman beberapa tahun ini, sebab saya pikir rekaman dan sistem distribusi tak akan lagi sesuai. Dalam 10 tahun ke depan, musik akan bertransformasi secara total dan tak ada yang bisa menghentikannya.” (adv/mas)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diam-diam Risty Tagor Sudah Lahiran..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler