Kepri Harus Puas Peringkat Sembilan Porwil dari 10 Provinsi se-Sumatera

Selasa, 24 November 2015 – 03:59 WIB

jpnn.com - BATAM - Sampai pada penyelenggaraan terakhir Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Bangka Belitung, Sabtu (21/11), kontingen Kepri tidak mampu menambah raihan medali. Sehingga provinsi kepulauan ini harus puas berada di peringkat sembilan dari 10 provinsi se-Sumatera yang mengikuti ajang seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat ini.

Dalam ajang Porwil, Kepri meraih satu medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu. Satu emas disumbangkan oleh tim sepak takraw putra, satu medali perak disumbangkan oleh tim boulder beregu putra panjat tebing atas nama Dwi Nurdianto, Febri Morits, Rosid Hidayat, dan Jabal Nur.

BACA JUGA: Tim Pertama yang Menang Di Kandang Atalanta, Pelatih Torino Merasa Bangga

Sedangkan medali perunggu disumbangkan oleh tim sepaktakraw beregru putri, kemudian catur atas nama Alfin Meidy Kurniawan, lalu biliar atas nama Cang Tiu Tien dan Suprianto, dan medali terakhir datang dari tim boulder beregu putri panjat tebing.

Posisi sembilan membuat Kepri harus mawas diri, pasalnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri menargetkan 18 besar pada penyelenggaraan PON mendatang.

BACA JUGA: Seri Lawan Empoli, Sousa Akui Salah Pilih Pemain

Ketua Umum Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kepri, Johannes Kennedy menyanggah hal tersebut. Bos Panbil Group ini mengatakan keikutsertaan Kepri di Porwil adalah sebagai salah bentuk kebersamaan dan juga memeriahkan ajang olahraga seleksi PON ini. "Kita hanya ingin memeriahkan, bukan mempertunjukkan kebolehan, makanya tidak bawa cabor unggulan kesana," terangnya seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN Group), Senin.

Sedangkan waktu ditanya mengenai kelemahan Kepri di cabang multimedali, Kennedy mengatakan hal tersebut sudah termasuk dalam pemikiran jangka panjangnya.

BACA JUGA: Menang Besar, Pelatih Ini Happy Banget

"Kami sudah mengirimkan tim ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk membicarakan hal ini," jelasnya.

Kennedy menjelaskan bahwa kemungkinan stadion Tumenggung Abdul Jamal akan segera diserahkan kepada Kemenpora."Dan jika terjadi, maka Kemenpora akan menurunkan dana besar untuk segera merenovasi stadion tersebut," ujarnya.

Selain itu, KONI Kepri juga akan segera berusaha untuk merealisasikan pembangunan kolam renang berstandar internasional sebagai sarana representatif untuk latihan para atlet renang dan olahraga air lainnya.

Lalu, bagaimana dengan persiapan menghadapi PON 2016? Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bisa dipastikan dana KONI Kepri sudah habis untuk mengikuti Porwil."Dana untuk PON itu masuk dalam anggaran Pemprov Kepri tahun 2016, kami sudah mengajukan kenaikan untuk anggarannya, dan kabarnya Gubernur memberikan respon bagus," jelasnya.

Namun sayangnya Kennedy tidak menjelaskan berapa jumlah anggaran yang diminta kepada Pengprov tersebut."Pada PON nanti, banyak yang akan berangkat, yang jelas dana itu akan sangat cukup untuk mengakomodir semuanya," katanya lagi.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki olahraga Kepri, Kennedy masih optimis Kepri dapat masuk dalam peringkat 18 besar pada PON mendatang."Bahkan saya yakin bisa masuk dalam 15 besar dengan memaksimalkan cabor unggulan seperti layar, tinju, dan lainnya," tutup Kennedy.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insigne Malu Jadi Orang Italia Gara-Gara Ulah Tifosi Verona


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler