jpnn.com, BATAM - Ofisial 757 Kepri Jaya Benny meliburkan skuatnya karena hingga kini belum ada kejelasan untuk kelanjutan kompetisi Liga 3.
Bahkan drawing lanjutan kompetisi Liga 3 dan Piala Indonesia belum dijadwalkan kembali.
BACA JUGA: Kandaskan Persatu, Persiba Lolos ke Babak 32 Besar Nasional
"Untuk Liga 3, kami masih menanti selesainya putaran regional. Baru kemudian dilaksanakan drawing," jelas Benny, Kamis (27/9).
"Demikian juga dengan Piala Indonesia. Masih menunggu drawing putaran selanjutnya," paparnya.
BACA JUGA: 757 Kepri Jaya Vs PSBL Langsa: Berharap Ulang Raihan Positif
Semantara itu Pelatih Kepala 757 Kepri Jaya FC Ibnu Grahan mengatakan hal serupa. Tetapi kejadian meninggalnya suporter Persija Jakarta akibat dikeroyok suporter Persib Bandung membuat jadwal kompetisi semakin buram.
"Memang ini adalah kejadian yang patut disesalkan. Apalagi sampai timbul korban jiwa. Tetapi, bagaimanapun juga pembinaan sepakbola jangan sampai terhambat," sesal Ibnu.
BACA JUGA: PSPS Jadi Lawan Pertama Kepri Jaya di Piala Indonesia 2018
Akibat meninggalnya seorang suporter Persija itu, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memutuskan untuk menghentikan penyelenggaraan kompetisi sepakbola selama dua minggu. Ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan pada korban, sekaligus sebagai bentuk belasungkawa nasional.
Ibnu Grahan menganggap keputusan untuk membekukan kompetisi sepakbola di tanah air akan berakibat fatal pada pembinaan sepakbola di Indonesia. Apalagi PSSI juga mengeluarkan keputusan untuk menghentikan sementara kompetisi sepakbola hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Ini adalah force major dalam pembinaan sepakbola di Indonesia. Seharusnya tidak semua dibekukan, apalagi sampai batas waktu yang tidak ditentukan," keluh Ibnu.
Keputusan PSSI untuk menghentikan kompetisi hingga waktu yang tidak ditentukan menurut Ibnu akan mematikan motivasi pemain-pemain muda. "Semestinya kompetisi sepakbola amatir tidak seharusnya dihentikan juga," tuturnya.
"Tentunya pemain-pemain muda akan kembali buram menatap masa depan mereka. Padahal saat ini mereka tengah semangat membangun iklim kompetisi yang sportif," jelas Ibnu.
Terkait dengan keputusan PSSI untuk membekukan kompetisi hingga batas waktu yang tidak ditentukan, Ibnu mengatakan saat ini skuat 757 Kepri Jaya FG terpaksa diliburkan. "Terpaksa harus diambil keputusan untuk diliburkan, apalagi jadwal drawang belum ada," ungkap Ibnu.
Hanya saja Ibnu belum bisa menjelaskan sampai berapa lama keputusan klub untuk meliburkan pemain. "Coba koordinasi dulu dengan manajemen,' saran Ibnu.
"Biasanya sih sekitar satu minggu. Hanya saja PSSI sudah mengambil keputusan untuk membekukan semua kompetisi. Sepertinya diliburkan hingga menunggu perkembangan lebih lanjut," ujar mantan pemain Persebaya Surabaya ini.
Ibnu juga menjelaskan keputusan yang diambil oleh PSSI akan memunculkan dampak yang tidak sedikit. "Ini akan berpengaruh tak hanya bagi pemain, tetapi juga klub," jelas Ibnu.
"Kendala terbesar adalah mengembalikan moral dan semangat pemain. Karena saat mereka tengah dalam motivasi tinggi harus mengalami pembekuan sementara kompetisi. Belum perjanjian antara klub dengan pemain dan sponsor," katanya.
Ibnu berharap PSSI bisa mengambil langkah bijak terkait dengan permasalahan ini. Salah satu yang harus dilakukan adalah mendewasakan sikap suporter. Selain itu, juga diperlukan sistem yang menunjang keamaan dan kenyamanan penonton yang menyaksikan langsung pertandingan. baik itu suporter tuan rumah maupun tim tamu.
"Banyak hal yang harus dilakukan demi membenahi persepakbolaan di Indonesia. Tak hanya permasalahan pemain, klub, dan perangkat pertandingan semata. Tetapi juga sisi lain dari persepakbolaan seperti keamanan dan kenyamanan dalam menyaksikan langsung laga," tegas Ibnu.(yan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerak Cepat, Malang United Dekati Pemain PS AD
Redaktur & Reporter : Budi