Kepsek Dicurigai Nikmati Dana OSIS

Senin, 24 Juni 2013 – 04:25 WIB
PARIGI - SMA Negeri 1 Parigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) dihebohkan dengan puluhan selebaran yang ditemukan pada saat pihak sekolah sibuk menyambut kedatangan orangtua siswa dalam rangka penerimaan buku laporan hasil belajar.

Puluhan selebaran yang diketik pada kertas kwarto itu isinya mempertanyakan dana siswa (OSIS) dan rutinitas sekolah yang dulu pernah ada seperti apel pagi, absen bolos dan absen terlambat. Isi selebaran menitikberatkan pada pudarnya kedisiplinan sekolah yang menjadi ciri dari SMAN 1 Parigi selama puluhan tahun dan transparansi alokasi dana yang seharusnya diketahui oleh pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Kepala SMAN 1 Parigi, Drs H Riyadin kepada Radar Parimo (JPNN Group) di ruang kerjanya membenarkan dan mengakui adanya selebaran itu. Riyadin mengaku tidak resah dengan selebaran itu. Ia pun membantah telah melakukan penyimpangan apalagi berhubungan dengan uang siswa.

Riyadin  juga mengimbau kepada para guru agar tidak resah dengan selebaran itu. Ia yakin siswa tidak mungkin melakukan fitnah kepada guru-guru mereka sendiri yang mendidik mereka. Ia berharap para siswa juga tidak dipengaruhi dengan pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan mau mencemarkan nama baik sekolah dimata masyarakat.

Meski demikian, Riyadin mengakui adanya polemik yang terjadi antara guru dan pengurus OSIS. Polemik itubermula dari dana OSIS sebesar Rp25 juta yang dikelolah sendiri oleg pengurusnya. Tetapi kemudian, ketika ada kegiatan siswa yang baru-baru ini dilaksanakan, pengurus OSIS mengaku tidak punya dana lagi dan untuk beberapa kegiatan terpaksa harus didanai dari uang komite.

Menurut Riyadin, seharusnya dana Osis per semester sebesar Rp23 juta, tetapi tidak semua orang tua siswa melunasi tepat waktu, karena penagihan dana Osis Rp5ribu per bulan disatukan dengan penagihan uang komite sebesar Rp45 ribu per bulan. “Maka mau tidak mau dana OSIS yang belum dilunasi, ditutupi dengan dana komite jika ada. Jika tidak ada dana pada bendahara Komite, maka pengurus OSIS tidak bisa mendanai kegiatannya karena kekurangan dana,” katanya.

Ia mengatakan, masalah ini seharusnya tidak terjadi jika siswa memahami alur masuk dan keluarnya keuangan dari kas bendahara komite. “Seharusnya pengurus OSIS berterimakasih terhadap Komite yang sudah membantu mendanai beberapa kegiatan yang seharusnya didanai dari dana OSIS," katanya. (cr4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketentuan Mengajar 24 Jam Seminggu Rugikan Guru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler