Kepsek Dimutasi, Wali Murid Protes

Selasa, 08 Januari 2013 – 08:25 WIB
TALIWANG--Mutasi sejumlah kepala sekolah yang dilakukan Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akhir pekan lalu ternyata mendapat protes. Puluhan wali murid SDN 03 Desa Kemuning Kecamatan Sekongkang, kemarin mendatangi kantor DPRD KSB. Mereka mendesak mantan Kepsek SDN 03 Maladi Jaya SPd, yang dimutasi menjadi Kepsek SDN 01 Desa Sekongkang Bawah Kecamatan Sekongkang dikembalikan ke posisi semula.

"Kami minta Kepsek lama dikembalikan ke SDN 03 Sekongkang," tegas Tina, Koordinator wali murid SDN 03 Desa Sekongkang.

Dia menilai, selama Kepsek lama memimpin sekolah tersebut, banyak perubahan yang terjadi. Terutama dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang rencananya akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional (UAN) pertama tahun 2013 ini. Belum selesai melaksanakan program yang ada, Maladi Jaya langsung dipindah dan digeser untuk memimpin SDN 01 Sekongkang.

"Kami hanya minta pak Maladi dipertahankan sementara sampai UAN, agar program yang dilaksanakan selama ini bisa diketahui hasilnya," tandasnya.

Wali murid mengancam, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, seluruh wali murid SDN 03 Sekongkang akan memboikot kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Selain boikot aktifitas belajar mengajar, wali murid juga mengancam akan melarang anaknya bersekolah di SD tersebut dan memindahkannya ke sekolah lain."Kami akan tutup SDN 03 Sekongkang," ancamnya.

Puluhan wali murid ini diterima Wakil Ketua DPRD KSB Abidin Nasar SP. Dia mengatakan, DPRD dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi dengan pemerintah guna mencarikan solusi terbaik.  "Sebenarnya saya sudah menemui wakil bupati secara langsung, membahas masalah tersebut," ungkap Abidin.

Selain mendatangi DPRD, orang tua dan wali murid yang berjumlah sekitar 40 orang ini mendatangi kantor Badan Kepegawain Pendidikan dan Latihan (BK Diklat) KSB. Ditempat ini mereka juga menyuarakan aspirasi yang sama. Sempat terjadi ketegangan antara BK Diklat dengan wali murid yang merasa tuntutannya tidak ditanggapi dengan baik. Puluhan wali murid yang mayoritas ibu-ibu itu, sempat membuat gaduh kantor BK Diklat setempat.

"Kami kecewa dengan penerimaan BK Diklat yang seakan-akan tidak menanggapi apa yang menjadi tuntutan kami," sesal Tina lagi.(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Medan-Kualanamu Terganjal Pembebasan Tanah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler