jpnn.com, JAKARTA - Keputusan PSSI tidak menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai venue pertandingan internasional sudah tepat.
Hal tersebut berkaca pada konser Dewa 19 yang dihadiri 75 ribu penonton pada Sabtu (4/2/2023) lalu.
BACA JUGA: Sekjen PSSI Sebut JIS Belum Sesuai dengan Karakter Suporter Indonesia
Sejatinya, apa yang dikeluhkan orang-orang sebenarnya sudah diungkapkan PSSI pada September 2022.
Saat itu, ada permintaan agar timnas senior menggelar FIFA matchday melawan Curacao di JIS pada 27 September 2022 setelah Stadion Si Jalak Harupat pada 24 September 2022.
BACA JUGA: PSSI Bilang JIS Belum Layak Jadi Lokasi FIFA Match Day, Wagub DKI Balas Begini
Namun, permintaan itu ditolak PSSI. Penyebabnya, pada awal musim, PSSI juga menerima pengajuan dari Persija Jakarta untuk menjadikan JIS kandang di BRI Liga 1 2022/2023.
Namun, setelah melakukan verifikasi, PSSI menolak permintaan tim berjuluk Macan Kemayoran, itu.
BACA JUGA: JIS Dinilai Belum Layak untuk FIFA Matchday, PSSI Singgung Harga Sewa Mahal
Sebelumnya, PSSI pernah melakukan uji kelayakan terhadap JIS, tetapi hasilnya dianggap belum layak untuk menggelar pertandingan internasional seperti FIFA Matchday.
Tak hanya itu, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur, seperti jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
Tak ayal sekelumit faktor tersebut, terutama keselamatan penonton, membuat JIS mendapat penolakan dari FIFA untuk menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Mei mendatang.
Tepatnya keputusan PSSI saat itu terkait penolakan JIS untuk menghelat segenap pertandingan sepak bola internasional pernah dituturkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat menggelar rapat bersama dengan anggota DPR RI Komisi X beberapa waktu lalu dimana salah satu alasannya adalah Stadion megah itu belum berstandar FIFA terkait infrastruktur penunjang lainnya.
Bahkan, sekjen Yunus Nusi pun pernah menambahkan concourse (ruang terbuka) timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh) dan sarana prasarana pendukung (kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar).
Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day beberapa waktu lalu yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25% - 50% - 75% - 100% dari perhitungan maximum safety capacity
Berikut masalah-masalah yang masih harus dibenahi terhadap Stadion JIS:
1. Ketersediaan kantong parkir yang kurang. Pasalnya, meski dapat menampung 82 ribu orang di dalam JIS, kenyataannya hanya sekitar 1.200 kantong parkir yang tersedia. Hal ini tentu saja membuat sebagian penonton memarkirkan kendaraan pribadinya cukup jauh dari venue.
2. Akses jalan keluar dari venue konser tersendat karena parkir liar akibat kekurangan parkir hingga menyebabkan kerumunan besar dan banyak penonton sulit keluar.
3. Pasalnya, transportasi umum dari dan menuju JIS dinilai sangat minim sehingga membuat banyak penonton konser Dewa 19 mau tak mau harus menaiki ojek hingga berjalan kaki.
4. Akses trotoar yang tidak layak dan tidak ramah pejalan kaki.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad