Keracunan Katering Sekolah, Puluhan Siswa Dirawat

Senin, 11 Oktober 2021 – 04:56 WIB
Petugas melihat kondisi siswa yang dirawat di Puskesmas Banjarejo, Rejotangan, Tulungagung. (ANTARA/HO - Joko Purnomo)

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Puluhan siswa SMKN 1 Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, harus menjalani perawatan di Puskesmas Banjarrejo, Minggu (10/10).

Para siswa mengalami keracunan makanan nasi kotak berisi lauk mi dan telur yang diberikan pihak sekolah, Jumat (8/10).

BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain

Kapolsek Rejotangan AKP Hery Poerwanto mengatakan keracunan massal diduga mulai dialami siswa sejak Jumat (8/10) sore-malam, berlanjut hingga Sabtu (9/10), dan Minggu (10/10).

Gejala keracunan yang dialami para siwa semua hampir sama, yakni mual, muntah disertai diare, dan kepala pusing.

BACA JUGA: Remaja Putri Tepergok Pacaran di Kamar, Akhirnya Berbuat Nekat

"Hingga pagi tadi masih ada 13 siswa yang dirawat di Puskesmas Banjarrejo, Kecamatan Rejotangan. Sementara 12 siswa menjalani perawatan di rumah masing-masing," ujar Hery, Minggu.

Hery mengatakan sebagian kondisi siswa memburuk pada Sabtu pagi saat kembali masuk sekolah sehingga harus dilarikan ke puskesmas terdekat guna mendapat perawatan.

BACA JUGA: Nih Tampang Pembunuh Anggota TNI di Depok, Tak Disangka

"Semua mengalami gejala yang sama, mual, pusing, muntah dan ada yang diare. Kondisi para siswa masih stabil," kata Hery.

Dari pemeriksaan yang dilakukan dugaan keracunan berasal dari makanan katering yang disantap para siswa.

Namun polisi melakukan pendalaman, lantaran makanan yang disantap para siswa berasal dari tiga katering berbeda.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan makanan yang mana yang diduga menjadi pemicu. Sampel makanan dan sisa muntahan siswa sudah diambil untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Banjarejo Tumini mengatakan kondisi para siswa masih bergejala dan saat ini terus dalam pemantauan.

Gejala yang mereka alami tidak semua seragam, bergantung kondisi dan ketahanan tubuh masing-masing.

Menurut Tumini, masa pemulihan akibat keracunan ini diperkirakan bisa memakan waktu hingga sepekan.

"Proses pemulihan juga bergantung kondisi tubuh siswa. Bisa tiga-empat hari pulih, bisa juga sampai sepekan. Tetapi secara umum kondisi mereka cukup baik meski sebagian masih lemah," kata Tumini. 

Dikatakannya, belasan siswa itu mulai berdatangan ke Puskesmas sejak Sabtu sore.

Menurut Tumini, gejala yang dirasakan oleh siswa relatif lambat, terpaut sehari setelah makanan itu masuk.

Padahal biasanya gejala keracunan itu terlihat dalam hitungan jam.

Ada 25 siswa yang mengalami gejala keracunan, 13 orang di antaranya masih dirawat.

"Dari diagnosa sementara masih suspek keracunan," kata Tumini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler