MANOKWARI - Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi mengungkapkan, bahwa akhir-akhir ini bawahanya di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat agak resah karena sering didatangi aparat kejaksaan. Kalau memang ada sesuatu yang perlu ditelusuri, aparat kejaksaan dipersilakan melakukan penyelidikan.
‘’Ini laporan yang saya terima. Ada kegelisahan dari pegawai karena sering didatangi. Kalau memang mau periksa silakan, tapi jangan sampai hanya datang,’’ ujar Gubernur pada saat pelantikan pejabat strukrural eselon II dan III di Anggiroom, eks Mutiara Hotel.
Saat bertemu dengan Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) Papua di sela-sela kunjungan di Manokwari, Rabu (22/2) lalu,Gubernur mengaku, dirinya telah menyampaikan hal ini. Bila memang mau mencegah terjadi penyimpangan keuangan, dipersilahkan aparat kejaksaan untuk datang tiap bulan ke kantor di lingkup Pemprov Papua Barat.‘’Bisa periksa tiap bulan dan tangkap pegawai yang suka main uang,’’ujar Bram.
Gubernur menyatakan, dirinya tidak suka mendengar pejabat atau pegawai negeri sipil diperiksa karena dugaan penyimpangan dana. Bila ada bukti, ia mempersilahkan aparat penegak hukum memproses pejabat yang tak beres. ‘’Jangan ada lagi pejabat yang diperiksa. Kuping saya ini tidak mau dengar lagi,’’ tukasnya lagi.
Kepada para bendahara SKPD dapat membuat pengelolaan anggaran secara baik, sehingga ketika dilakukan pemeriksaan tidak menghindar. ‘’Jangan takut dan lari ketika diperiksa,’’ ucapnya.
Sementara itu, Kajati Papua, Monang Pardede,SH,MH kepada wartawan mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk memberantas kasus korupsi. Namun demikian, bila ada yang melaporkan dugaan penyimpangan uang negara harus disampaikan secara jelas.’’Laporan dugaan korupsi bukan karena ada kekecewaan terhadap seseorang dan tanpa didukung data jelas,’’ tandasnya kepada wartawan.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perwira Polda Meninggal Dunia Saat Jalan Santai
Redaktur : Tim Redaksi