jpnn.com - Saat timbul jerawat, Anda biasanya akan merasa kesal karena masalah kulit tersebut bisa merusak penampilan. Hingga kini masih banyak orang yang memencet jerawat karena gemas dan ingin segera menghilangkannya. Tapi, amankah cara ini dilakukan? Sebab, ada yang mengatakan bahwa hal tersebut dapat memicu kanker kulit.
Seluk-beluk jerawat
Jerawat pada dasarnya terjadi karena adanya gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Hal tersebut kemudian menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit.
BACA JUGA: Lawan Jerawat dengan Minyak Biji Anggur
Peradangan tersebut ditandai dengan munculnya benjolan kecil, yang biasanya berisi nanah di atas kulit. Masalah kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kandungan kelenjar minyak yang cukup banyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Umumnya, jerawat kerap muncul di masa remaja dan lebih sering menimpa pria dibanding wanita. Namun saat memasuki usia dewasa muda, jerawat lebih mudah terjadi pada wanita dibanding pria.
BACA JUGA: Moringa Toner, Pelopor Pertama Teknik Infus Wajah di Indonesia
Meski jerawat sering kali menjadi masalah serius di usia 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria, tak menutup kemungkinan jerawat juga bisa muncul pada orang dewasa.
Pada dasarnya, jerawat memang bukan sesuatu yang berbahaya. Masalah kulit ini adalah kondisi umum yang bisa terjadi pada siapa pun. Meski begitu, jerawat dapat meninggalkan bekas luka berupa jaringan parut.
BACA JUGA: 7 Cara Tepat Merawat Bekas Jerawat
Kondisi ini muncul akibat penyembuhan jerawat yang tidak sempurna, sehingga dapat mengurangi kepercayaan diri orang yang mengalaminya. Itulah sebabnya, beberapa orang memencet jerawat agar cepat hilang. Padahal, cara ini bisa menimbulkan bekas di wajah, dan ada yang menyebutkan bahkan dapat memicu kanker kulit.
Memencet jerawat bikin kanker kulit?
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, memencet jerawat bukanlah salah satu penyebab kanker kulit. Hanya saja, memencetnya memang bukan pilihan yang baik untuk menghilangkan jerawat.
"Tidak benar jika disebutkan memencet jerawat bisa bikin kanker kulit, karena kalau kanker yang di kulit seperti kanker sel basal dan kanker sel sel skuamosa memang terjadi mutasi. Kalau kanker melanoma atau sel kanker basal pun biasanya dari tahi lalat, bukan jerawat," ujar dr. Sepri.
Dijelaskan kemudian oleh dr. Sepri bahwa yang perlu diwaspadai dari memencet jerawat adalah bahaya akibat faktor higienis dari tangan yang digunakan untuk memencet jerawat.
“Telapak tangan itu tempat bersarangnya kuman. Jadi, kalau tangan yang digunakan tidak bersih, bisa muncul infeksi yang mungkin lebih parah dari jerawat," lanjutnya.
Perawatan terhadap jerawat harus dilakukan dengan tepat. Jika tidak, justru bisa menimbulkan infeksi kulit seperti yang telah dikatakan oleh dr. Sepri. Biasanya, bentuk infeksi yang muncul adalah bisul. Jadi sebaiknya, jerawat didiamkan saja hingga mengering.
"Jerawat itu menandakan peradangan kulit. Jadi, Anda bisa melakukan hal-hal yang 'menenangkan' si radang itu, misalnya kalau keluar rumah pakai tabir surya dan rajin cuci muka pakai sabun wajah yang lembap," ungkap dr. Sepri.
Perlu diketahui, perawatan jerawat tersebut tidak berlaku jika jerawat yang muncul diakibatkan oleh penyakit metabolik dan hormonal yang gejalanya timbul jerawat. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini Anda membutuhkan pertolongan medis.
Jadi jelas bahwa jerawat tidak menyebabkan masalah kanker kulit. Hanya saja, perawatan kulit wajah yang benar merupakan salah satu cara agar jerawat cepat hilang dan tidak membekas di kulit. Oleh karena itu, hindari memencet jerawat jika ingin wajah bersih dan menawan.(NP/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiat Jitu Menghilangkan Bekas Jerawat
Redaktur & Reporter : Yessy