jpnn.com, JAKARTA - Joko Ahmad Sampurno dari Institut Ridwan Hisjam (IRH) dan Gabungan Produk Indonesia (GAPI) UMKM mengatakan telah memberikan input kepada presiden sejak Covid-19 menyerang pada 2020.
"Negara kemudian mengambil kebijakan dengan menerapkan 5M dan vaksinasi, namun hampir dua tahun ini kebijakan tersebut tidak bisa menghentikan Covid-19 dan muncul juga gelombang ketiga," ujar Joko saat launching Ilmu dan Teknologi Basmi Covid-19 Solusi untuk Negeri dan Dunia di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Rabu (9/3).
BACA JUGA: Gus Muhaimin Minta Optimalkan Pembangunan Sains dan Teknologi
Oleh karena itu, Joko mengatakan Persatuan Intelektual Ahli Tech G5.0 Anti Covid Dunia telah menciptakan empat teknologi pembasmi Covid-19.
Teknologi yang diyakini mampu membasmi pandemi tersebut adalah Artificial Intelligence Respirasi Paru-Paru (AIRPP), Humiduty Machine Reducer (HMR), Eucalyptus Machine Air (EMA) dan Program Zero Mortalitas Medis Anti Covid 19 (PZMM).
BACA JUGA: Lagi Isolasi, Pasien Covid-19 RSUD Kota Bekasi Ditemukan Tewas di Luar Rumah Sakit
"Pandemi virus Covid-19 itu akan berhenti kalau dibasmi tidak cukup hanya dengan 5M dan vaksin," tutur Joko.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Komisi VII HM Ridwan Hisjam berharap pemerintah segera mengantisipasi pandemi ini dengan teknologi yang dapat menghilangkan virus Covid-19.
BACA JUGA: Hadirkan Teknologi Jerman, Produk Viessmann Tingkatkan Kualitas Hidup Keluarga
"Ini supaya kita tidak dipenjara lagi oleh protokol kesehatan (prokes). Biarlah teknologi yang bekerja dan kita jadi manusia bebas," ungkapnya.
Ridwan juga menambahkan teknologi tersebut bukan hanya diperkenalkan di tingkat nasional namun juga Internasional.(mcr18/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Mercurius Thomos Mone