KEREN! Begini Persiapan Fisik Rio yang Luar Biasa Menurut Sang Pelatih

Kamis, 17 Maret 2016 – 10:20 WIB
Rio Haryanto. FOTO: Raka Denny/JAWA POS

jpnn.com - KONDISI fisik pembalap yang prima sama penting dengan kesempurnaan setting mobil atau mesin. Nah, menjelang balapan perdana di F1 Minggu nanti (20/3), Rio terus menempa fisik untuk menghadapi liarnya jet darat di Sirkuit Albert Park, Melbourne. Moises Vila Blanch adalah salah satu orang yang berada di belakang kekuatan fisik Rio. Ya, dia adalah sang pelatih fisik. 

Berikut wawancara dengan Moises Vila Blanch.

BACA JUGA: Simak Komentar Mengharukan dari Pelatih Juventus

Rio sudah siap? 

Sudah. Dia siap 100 persen untuk balapan. Tapi, aku tetap mengawasinya sampai waktu balapan tiba. Rio selalu berlatih keras. 

BACA JUGA: Guardiola: Bayangkan jika Juve Cetak Gol Ketiga

Apa yang dia lakukan dalam dua pekan terakhir? 

Dia bangun pukul 08.30, lalu sarapan. Kemudian berlari 40– 50 menit dengan intensitas middle-up. Setelah itu stretch- ing. Tidak terlalu keras di pagi hari. Sore dengan dumble dan mesin, (melatih) upper body. Lalu, latih lower body di hari berikutnya. 

BACA JUGA: El Clasico Bisa Terjadi di 8 Besar Liga Champions

Apa masalah mendasar seorang rookie

Sekarang Rio merasa leher bagian belakangnya sakit setiap kali selesai balapan. Biasa itu, efek G-force. Setelah balapan seri demi seri, dia bakal kuat. Dengan latihan memang bisa membantu mengatasi itu. Solusi utama ya mengendarai mobil sesering mungkin. 

Latihan di luar trek untuk maintain otot leher, latihan pakai helm, digerak-gerakkan seperti saat membalap. 

Saya juga pakai alat untuk menarik kepalanya dengan beban sekitar 25 kg, sedangkan Rio menahannya. Leher dia harus siap untuk beban sekuat itu karena mobil dua kali lipat lebih cepat daripada di GP2. Pengereman lebih kuat dan singkat, karena itu G-force lebih kuat. 

Bayangkan kecepatan 300 km per jam harus diturunkan menjadi 80 kilometer per jam saat mengerem. Saat itu otot lehernya bekerja sangat keras. Ada dua momen yang membuat leher bekerja keras. Yakni, di trek lurus lalu mengerem, kemudian ketika cornering. Setelah tiga seri balapan, kondisi dia akan lebih baik. 

Latihan apa untuk 2 atau 3 hari menjelang balapan? 

Latihan ringan, tidak terlalu memberikan beban. Kemarin, misalnya, untuk adaptasi jet lag, dia melakukan aerobik. Berlari 25 menit dengan intensitas medium- low, gerakkan kaki secukupnya. Latihan seperti itu baik untuk daerah yang selisih waktunya agak lebar (Melbourne lebih cepat empat jam daripada Jakarta). 

Perbedaan cuaca antara Jakarta dan Melbourne berpengaruh? 

Tidak. Di sini cuaca tidak terlalu panas, juga tidak lebih dingin daripada Jakarta. Akan bermasalah jika balapan di tempat dengan kondisi cuaca sangat berbeda, sangat panas atau sangat dingin. Tapi, jarang balapan di tempat dingin. Yang harus diwaspadai itu tempat panas seperti di Hungaria. Tahun lalu sampai 50 derajat. 

Solusinya? 

Yang paling penting soal ancaman dehidrasi. Setelah balapan, bobot pembalap akan berkurang 1,5 kg, maksimal 1,8 kg. Untuk mengatasinya, harus bisa atur cara minum. Di mobil bawa 1 liter. Pembalap butuh minuman mineral mengandung potasium, sodium, dan magnesium. 

Biasanya 30 menit sebelum balapan harus minum, minimal setengah liter. Setelah itu, sepanjang balapan tergantung kebutuhan. Sangat penting minum di tengah balapan. Dia harus belajar. Di trek lurus harus curi waktu untuk minum. Karena di tikungan sangat sulit. Atau, saat setelah tikungan. 

Apa dampaknya jika kekurangan cairan? 

Kalau hanya balapan 45 menit tidak masalah. Tapi, balapan F1 itu lama, bisa 1,5 jam. Kalau ke- kurangan cairan, reaksi akan melambat. Konsentrasi menurun, tidak bisa akurat memperkirakan waktu saat mengerem atau justru terlambat. Di F1, lebih lambat 0,1 detik sangat berpengaruh. Kalau salah perhitungan saat mengerem, bisa kehilangan waktu. 

Jadi, jangan menunggu haus untuk minum. Karena jika kamu sudah merasa haus baru minum, itu sudah sangat terlambat. Walaupun mobil sempurna, fisikmu fit, tapi kalau tidak bisa mengontrol reaksimu, balapanmu selesai. Melakukannya sangat gampang, tapi kalau lupa, kau akan merusak segalanya. (*) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap! Ternyata Ini Alasan Lavezzi Tinggalkan PSG


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler