Keren, Kaus Bertuliskan Calon Menteri Prabowo jadi Perhatian di Ruang Publik, Lihat Tuh!

Minggu, 28 Mei 2023 – 14:04 WIB
Seorang generasi milenial menggunakan kaus yang terdapat tulisan 'Calon Menteri Dikbudristek Kabinet Prabowo' saat berada di sebuah SPBU. Foto: Dokumentasi source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kaus bertuliskan 'Yang Lagi Kamu Lihat Sekarang Ini Calon Menteri Kabinet Prabowo Subianto' mulai mengarah menjadi tren fesyen di kalangan generasi milenial dan gen Z.

Tulisan di kaus tersebut juga muncul bervariatif, ada 'Yang Kamu Liatin Ini Calon Menteri Dikbudristek', 'Calon Menteri Pemberdayaan Perempuan', 'Calon Menko Marvest', 'Calon Menteri Sekretaris Negara', 'Calon Menteri Pertanian', dan lainnya.

BACA JUGA: Pengamat: Gerakan Urusan Gue Kerenin Indonesia Dukung Prabowo Disukai Milenial dan Gen Z

Apalagi, cara berpakaian telah menjadi tolak ukur.

Hal ini tentu saja memberi dampak tersendiri dalam gaya hidup dan ungkapan ekspresi diri.

BACA JUGA: Lewat UrusanGue Kerenin Indonesia, Generasi Milenial dan Gen Z Dukung Prabowo Subianto

Kemunculan dan berkembangnya terlihat generasi milenial dan gen Z yang menuangkannya di media sosial dan kerap hadir di sejumlah ruang publik, seperti mal, cafe, taman bermain, taman kota, taman rekreasi, pusat kebugaran hingga tempat wisata.

Menurut Salman, seorang pegiat media sosial, generasi milenial dan gen Z senang dengan cara berpakaian yang simpel, tetapi sesuai tren dan terlihat modis, seperti menggunakan kaus.

Sekalipun isinya bertulis dukungan atau harapan menjadi bagian penting ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden di Pemilu 2024.

Apalagi hasil survei Litbang Kompas terbaru yang menyatakan calon presiden Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi di kalangan gen Z atau warga berusia 17-26 tahun dibandingkan nama lainnya.

Sebab, hal tersebut menjadi penyemangat atau pendorong generasi milenial dan gen Z untuk meraih mimpi dan cita-cita.

"Awalnya simpel, karena kepikiran kalau saya bisa jadi menteri yang sesuai kemampuan dan latar belakang. Kemudian ada teman yang menanggapi dan punya harapan sama. Dari situ kemudian, kami tulis apa harapannya masing-masing, dan sampai sekarang justru banyak yang ikutan pakai kaus ini," kata Salman ketika dihubungi awak media.

Dia menyampaikan ada alasan kuat generasi milenial dan gen Z menyambut positif dan ikut menyukai penggunaan kaus ini.

Misalnya saja, terkait situasi di masa depan yang sangat dinamis dan berubah-ubah.

Tentunya, hal ini menjadi kekhawatiran dan sosok Prabowo dianggap bisa memberikan jalan keluar atau solusi nyata.

Lebih jauh Salman mengatakan Prabowo memiliki karakter yang cenderung pemberani, tegas, dan tenang yang diyakini bisa memenuhi keinginan generasi milenial dan gen Z.

"Dalam diskusi-diskusi santai, obrolan ringan, kami merangkum dan mendapatkan kesimpulan bahwa Pak Prabowo disukai, karena dinilai unik, cerdas, rendah hati, mampu mencuri perhatian serta memberi ruang kreatif bagi anak muda," terangnya.

Menurut Salman, generasi muda tidak menyukai yang hanya pandai bicara, janji semata dan politik pencitraan, tapi lebih jelas kerjanya dan yang bisa direalisasikan.

"Itu semua kami bisa lihat, nilai dan rasakan. Generasi milenial butuh sesuatu yang rasional terkait kepastian masa depan yang lebih baik. Semua itu kami nilai ada pada sosok Pak Prabowo. Terlebih memiliki latar belakang dan pengalaman luas, termasuk internasional," ujarnya.

Dia mengaku tidak menyangka hal ini mampu terus bergulir dengan sejumlah harapan masing-masing dari generasi milenial dan gen Z, termasuk siapa tahu beruntung diajak ikut dalam kabinet kerja Prabowo di 2024 sebagai menteri atau pun peran strategis lainnya.

Peran generasi milenial dan gen Z sangat penting bagi keberlangsungan bangsa di masa akan datang.

Mereka juga diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif sehingga dunia tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal yang monoton.

Menurut Salman, dengan kata lain, generasi milenial dan gen Z diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dari masa kini.

"Walaupun bukan tim sukses, tapi saya senang pakai kaus seperti ini, karena unik, keren dan terlihat jadi pusat perhatian. Mereka fokus ke kalimatnya yang inspiratif. Jika Pak Prabowo jadi presiden, siapa tahu saya ditelepon untuk bantu-bantu menjadi menteri," kata Gita, seorang pemakai kaus dari Kota Bogor tersebut sambil berkelakar.

Adapun milenial lainnya, juga buka ikut angkat suara terkait ketertarikannya menggunakan kaus yang fresh, untuk membuat orang banyak yang melirik dan jadi kebanggaan tersendiri

Penggunaan kaus sebagai pakaian sehari-hari memiliki jumlah yang paling besar dibandingkan dengan kemeja atau lainnya, karena lebih fleksibel dan nyaman.

Tidak hanya di Jabodetabek, kini di kota-kota besar lainnya, pemakaian kauos seperti itu semakin terlihat ramai.

Bahkan sukses membuat menjadi gaya hidup.

Hal ini membuktikan bahwa generasi milenial dan gen Z menyukai hal unik dan inovatif.

"Pakai kaus seperti ini punya arti penting, pesan, semangat, tujuan dan terfikir cara kita mencapainya. Untuk mudah diingat, maka dituangkan dalam kaos seperti ini," ujar Bagus Pratomo.

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan Prabowo Subianto merupakan sosok yang paling banyak dipilih generasi Z atau warga berusia 17-26 tahun sebagai calon presiden.

Berdasarkan hasil survei, 32,7 persen generasi Z memilih Prabowo sebagai capres tulis Litbang Kompas. Hal ini dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5).

Di kalangan generasi Z, elektabilitas ketua umum Partai Gerindra itu diikuti Ganjar Pranowo 24,5 persen, Anies Baswedan 10 persen, Ridwan Kamil 8,5 persen, Sandiaga Uno 2,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 0,6 persen.

Kemudian, sebanyak 6,1 persen responden dari generasi Z memilih tokoh lain sebagai calon presiden. Sedangkan 15,2 persen responden menjawab tidak tahu.

Selain generasi Z, elektabilitas Prabowo juga berada di posisi teratas pada generasi Y atau warga berusia 27-41 tahun.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen. (mrk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler