jpnn.com - JAKARTA – Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diselenggarakan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) penuh warna. Pasalnya, seluruh PNS tanpa terkecuali mengenakan baju adat dari pelosok Tanah Air.
Mengenakan baju adat bukanlah hal asing bagi pegawai Kemdikbud sejak diterapkannya surat edaran Kemendikbud Nomor 1051/A.A6/SE/2016 mengenai Pakaian Kerja Pegawai di lingkungan internal Kemdikbud. Setiap dua kali dalam sebulan, para pegawai selalu mengenakan pakaian adat.
BACA JUGA: GAWAT! Website KPAI "Diserang", Gara-gara World of Warcraft?
Begitu pula dalam perayaan Hardiknas tahun ini. Mendikbud Anies Baswedan menerapkan cara ini untuk mempopulerkan baju daerah.
“Mari kita kembangkan pakaian adat menjadi pakaian yang nyaman untuk bekerja. Kita sama-sama jaga nilainya, kita tinggikan estetikanya, dan kita mudahkan penggunaannya,” tutur Mendikbud.
BACA JUGA: Akom: Golkar Lahir Bukan untuk Melawan Pemerintah
Mendikbud juga ingin mempopulerkan pakaian adat sebagai pakaian yang nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari kegiatan bekerja sampai upacara.
Terbukti dalam upacara Hardiknas tahun ini, para peserta upacara sangat bersemangat terlihat dari ragam baju daerah yang mereka kenakan. Ada yang mengenakan pakaian adat dari Jawa, Madura, Minang, hingga Minahasa.
BACA JUGA: Di Depan 3 Menteri, Megawati Bicara soal Nyawa Manusia
Mendikbud sendiri mengenakan pakaian STOVIA, sekolan pendidikan kedokteran untuk pribumi pada zaman kolonial. Sedangkan pegawai Kemdikbud, Benazir Syahril, yang mengenakan pakaian Minang mengatakan, “Sangat seru dan pakaian adat ini bisa membawa suasana berbeda serta semangat baru saat bekerja.”(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bisa Lewat ATM BCA
Redaktur : Tim Redaksi