Keren! Logo Wonderful Indonesia Merajai London

Jumat, 06 November 2015 – 01:03 WIB
Wonderful Indonesia. Foto; Kemenpar

jpnn.com - LONDON – Logo Wonderful Indonesia menjadi hal yang sangat gampang dijumpai di London 2-5 November hingga Desember 2015. Pasalnya, Kementerian Pariwisata sukses melakukan gebrakan promosi dalam World Travel Market.

Sekitar 190 taksi di ibu kota Inggris itu dibungkus logo Wonderful Indonesia dengan sebelas destinasi unggulan. Temanya ialah kultur Bali, warisan budaya Borobudur, sport tourism Batam-Bintan, dan marine tourism Raja Ampat.

BACA JUGA: Wuiihh.. Hingga September 2015 Impor Ponsel Jutaan Unit, Ini Jumlah Resminya

Thalib Rifai, Sekjen United Nation World Tourism Organization (UNWTO) alias embaga PBB yang menangani pariwisata juga menyempatkan diri berkunjung ke paviliun Indonesia di WTM.

Di arena ekspo ExCel London, logo, barcode dan foto bertema Explore the World’s Best Views Indonesia pun ditempel di berbagai lokasi strategis. Promosi up line dan online pun digarap.

BACA JUGA: LSJ: Paket Kebijakan Ekonomi Bagus, tapi Belum Terasa

Out door dibungkus dengan message Wonderful Indonesia. Bahkan di Website WTM London https://www.wtmlondon.com/events/ yang tergolong Premium Promotion tidak luput dari bidikan promosi.

Di media cetak, majalah yang beredar di lokasi pameran, artikel dan foto-foto yang bertema selalu muncul. Gerakan Branding Wonderful Indonesia betul-betul terasa.

BACA JUGA: Menperin Dorong Produsen Selular Bangun Pabrik di Indonesia

Sayangnya, rencana konvoi 100 taksi berlogo Wonderful Indonesia keliling London dan putar-putar objek wisata di sana tidak mendapatkan izin dari otoritas kota.

Maklum, London dengan 40 juta turis asing setiap tahunnya atau empat kali wisman yang datang ke Indonesia sudah cukup crowded dan terkena virus macet setiap pagi dan sore.

Jika ide itu diizinkan, London benar-benar bisa dikuasai dengan aktivitas below the line-nya Wonderful Indonesia.

Aktivitas branding memang menjadi perhatian Kemenpar. Pasalnya, hingga kini nama Wonderful Indonesia sama sekali belum familiar di pasar Eropa. Mereka lebih mengenal Singapore, Malaysia, Thailand, dan Bali.

Di manakah posisi Indonesia? “Itulah tugas Kemenpar yang sangat serius. Bagaimana cepat dikenal, cepat dilirik orang, cepat membuat penasaran, dan orang mencoba datang ke Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.

WTM London merupakan event pameran B2B (trade) dan B2C (consumer) tahunan yang selalu diikuti Indonesia. Ukurannya terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin.

Setiap tahun diikuti lebih dari lima ribu exhibitors dari 186 negara. Acara itu juga dihadiri sembilan ribu senior buyers dan diliput lebih dari tiga ribu media. Pada 2014 lalu, WTM London menghasilkan transaksi sebesar 2,5 juta Poundsterling dan 300.000 new business connections. Kala itu, Kemenpar memfasilitasi 45 industri pariwisata  (TO, hotel, DMO) dengan proyeksi transaksi sebesar USD 76.361.429 atau senilai Rp 954 Miliar (USD = Rp. 12.500).

Tahun ini, Wonderful Indonesia tampil di booth nomor AS-300 seluas 299 meter persegi dengan desain Kapal Phinisi. Wisata bahari ditonjolkan dengan dominasi warna putih dan strip biru.

Paviliun Indonesia juga membawa tim carnival dengan kostum khasnya, tari tradisi, alat musik angklung dan sape, demo pembuatannya, dan promo kopi yang setiap hari panen pujian dari para pengunjung yang mencicipi taste kopi Indonesia itu.

Jumlah industri pariwisata yang ikut ada 52 kursi. Jumlah terdiri dari 16 tour operator, 35 hotel, Garuda Indonesia, Pemda Tana Toraja dan Jawa Tengah. Sebelum WTM London, promosi Wonderful Indonesia juga dilakukan di Festival Discover Indonesia di Edinburgh, London, Glasgow dan Cardiff pada 15 Agustus-20 September 2015. Selain itu ada promosi di Inggris 15-17 Mei 2015.

“UNWTO akan membantu Indonesia untuk sustainable tourism development. Sesuatu yang penting buat Indonesia memperbaiki lingkungan agar turismenya terus berkembang,” ujar Arief. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syukurlah, Bandara Blimbingsari Sudah Normal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler