jpnn.com, SURABAYA - Apa yang dilakukan seniman Yudi Sulistyo ini benar-benar keren. Mengusung judul Menggapai Mimpi #1, dia membawakan karya mixed media berbentuk miniatur dunia industri dalam pameran Surabaya Art Center di Mal Lenmarc.
Sekilas, karyanya yang berukuran 122 x 200 x 30 sentimeter itu memang terlihat seperti terbuat dari besi tua yang berkarat. Namun, ternyata bahan dasarnya adalah kertas manila. Kertas yang biasanya dikreasikan menjadi topi kerucut oleh anak SD.
Supervisor Operasional Surabaya Art Center Regy Lekan menjelaskan, karya milik Yudi itu sudah ditawar oleh salah seorang pengunjung sejak hari kedua pameran tersebut dibuka. Yudi sangat detail dalam membuat semua elemen kereta api. "Seperti kerikil-kerikil sampai debu-debu pun sangat diperhatikan olehnya," sambungnya.
Konsep Yudi adalah menunjukkan impian Indonesia yang ingin menuju dunia industri yang lebih maju. "Hal itu digambarkan oleh roket yang berada di sisi kanan," sambungnya. Ya, instalasi 3D tersebut tidak hanya berbentuk sebuah kereta di depo, tapi juga ada beberapa tambahan alat-alat kerja dan roket yang terletak di samping kiri dan kanan. Konsep dasar secara keseluruhan adalah kehidupan masyarakat dalam dunia industri.
"Bisa dilihat pada zaman setelah kolonial ketika orang masuk dunia industri memimpikan untuk punya industri seperti ini," tambahnya. Maknanya begitu dalam. Namun, ada yang sangat disayangkan olehnya saat beberapa kali menemani para pengunjung yang berasal dari mancanegara. Mereka malah membanding-bandingkan karya yang luar biasa tersebut dengan karya seniman-seniman di negara asalnya.
"Mereka membandingkan karya yang terbuat dari kertas manila itu dengan karya yang berbahan dasar lego," jelasnya. Dia bercerita bahwa mereka menganggap instalasi tiga dimensi milik Yudi masih kurang detail. Padahal, menurut dia, karya seni itu tidak bisa dinilai dengan perbandingan begitu saja. "Apalagi dengan bahan dasar yang berbeda," jelasnya. (ama/c6/any)
BACA JUGA: Produktif, Seniman ini Sudah Lahirkan 27 Buku
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Kerakyatan untuk Kenang Tedja
Redaktur : Tim Redaksi